BANTAENG, RAKYATSULSEL - Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin terus membangun Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten dengan julukan Butta Toa. Berbagai program strategis terus dijalankan secara bertahap dan terukur.
Mulai dari petani, nelayan, peternak, pelaku UMKM, pemuda sampai pada ibu rumah tangga menjadi sasaran program strategis Ilham Syah Azikin. Seolah program tersebut tidak memiliki batasan di dalamnya.
Program tersebut yakni Bantuan Modal Usaha Berbasis Dusun dan RW yang menghidupkan serta menumbuhkan UMKM atau usaha kecil yang ada di dusun dan RW.
Dampaknya cukup signifikan, kelompok usaha ataupun perseorangan mampu berkembang dan menciptakan lapangan kerja baru bagi warga di sekitarnya. Berkat program ini yang berjalan dengan baik, Ilham Syah Azikin mendapat penghargaan dari Kementerian Koperasi dan UKM RI sebagai salah satu tokoh nasional yang peduli UKM.
Selanjutnya Program Jaminan Ketersediaan Pupuk Benih, Asuransi Ternak dan Asuransi Pertanian. Pemkab Bantaeng di bawah nahkoda Ilham Syah Azikin menjamin ketersediaan pupuk dengan menyiapkan anggaran yang bersumber dari APBD Banteang.
Tidak terpaku pada pupuk kimia, Bantaeng dengan cepat berakselerasi dalam pengembangan pupuk organik. Berbagai upaya dan program terus disinergikan oleh Ilham Syah Azikin.
Hasilnya, data dari Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng menyebutkan produksi pertanian padi di Bantaeng meningkat sebesar 3,22 persen. Rata-rata lahan pertanian di Bantaeng bisa memproduksi 52,40 kwintal padi per hektare pada 2020. Pada tahun sebelumnya, produksi pertanian di Bantaeng hanya berada pada angka 50,76 per hektare.
Berkat kerja kerasnya, Bantaeng meraih penghargaan Pertumbuhan Ekonomi dua Digit dan Peningkatan Produksi Pertanian di masa pandemi Covid-19 dan Kabupaten Ketahanan Pangan Terbaik 2018 - 2020 dari Pemprov Sulsel.
Asuransi Pertanian dan Peternakan tidak luput dari keberhasilan. Para petani dan peternak yang mengalami gagal panen akibat berbagai faktor mendapatkan asuransi.
Berkat asuransi ini, keberlangsungan usaha pertanian dan peternakan dapat terus berlanjut. Ide cemerlang ini mendapatkan apresiasi langsung dari Kementerian Pertanian RI.
Selanjutnya, Bantuan Perlengkapan Sekolah Gratis Setiap Tahun Ajaran Baru. Program ini sangat menyentuh dan membantu perekonomian orang tua murid.
Para orang tua tidak perlu lagi terbebani dengan perlengkapan sekolah anaknya pada tahun ajaran baru. Mulai dari PAUD, SD dan SMP disiapkan Pemkab Bantaeng melalui APBD.
Yang menarik, perlengkapan sekolah ini diproduksi di Kabupaten Bantaeng. Pemkab Bantaeng melalui Dinas Pendidikan memberdayakan konveksi yang didalamnya berisi banyak ibu rumah tangga. Hasilnya, perlengkapan sekolah diproduksi dengan baik dan perekonomian masyarakat berjalan dengan lancar.
Tiga program unggulan di atas menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantaeng yang mencapai 8,86 persen pada tahun 2021. Badan Pusat Statistik menyebut Bantaeng menjadi Kabupaten dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sulawesi Selatan.
Fisik Bukan Halangan Pembangunan SDM
Para penyandang disabilitas di Kabupaten Bantaeng juga mendapat perhatian besar dari Ilham Syah Azikin. Salah satu contohnya melalui Dinas Kesehatan Bantaeng dengan penerapan Inovasi Saskia Peduli Disabilitas dan MoU dengan Kejari Bantaeng tentang Perlindungan Hukum bagi Disabilitas.
"Mari bersama kita mengangkat derajat dan kehormatan saudara dan keluarga kita penyandang disabilitas di Kabupaten Bantaeng. Kita ingin seluruh teman - teman penyandang disabilitas mendapatkan ruang aktivitas seperti apa yang kita rasakan saat ini," kata dia.
Disabilitas di Kabupaten Bantaeng memperoleh berbagai macam fasilitas. Pelatihan, keterampilan, layanan kesehatan serta lapangan kerja.
Momentum haru terjadi saat Ilham Syah Azikin berkunjung ke Puskesmas Baruga, Kecamatan Pa'jukukang 27 Juni 2022 lalu. Dia ke sana melihat penerapan inovasi Saskia Peduli Disabilitas (PD).
Bupati bergelar doktor ilmu pemerintahan itu bercengkrama dengan dengan penyandang disabilitas yang hadir. Salah satunya bernama Bahar (30) yang berasal dari Desa Pa'jukukang.
Bahar di hadapan Bupati Bantaeng mengungkapkan, inovasi tersebut membuat dirinya mendapat pelayanan yang tentunya sangat dia butuhkan. Mulai dari penyakit luar sampai penyakit dalam.
"Sudah ma diperiksa pak. Sekarang sudah lebih baik pak," kata dia.
Inovator Bendera Saskia Peduli Disabilitas, Nurwahidah mengatakan bahwa selain dari pelayanan kesehatan, juga mendapat pelatihan dari BLK.
Disabilitas lainnya, seorang anak nama Jufrianto, umur 5 tahun berasal dari Pasir Putih Baru, Desa Baruga. Meski memiliki kekurangan fisik, di hadapan Bupati Ilham Ayah dia menyampaikan cita-citanya ingin menjadi profesor.
"Saya mau jadi profesor pak," kata anak itu.
Sehari - hari Jufrianto mengenyam pendidikan di PAUD. Saat sekolah, dia digendong atau memakai mobil remote untuk beraktivitas di sekolahnya. Dia cukup aktif di sekolahnya. Di hadapan Ilham Syah Azikin dia menyampaikan hafalan surah - surah pendek yang ia pelajari di sekolahnya.
Anak ini sangat optimis. Rajin ke Posyandu dan Imunisasinya juga lengkap. Dia juga menurut orang tuanya begitu semangat bersekolah.
Ilham Syah Azikin memberi satu permintaan kepada Jufrianto. Langsung dijawab, Jufrianto berbicara dan meminta langsung kepadanya untuk diberi kursi roda.
Tepat 8 Agustus 2022 lalu, Ilham Syah Azikin beserta Kepala Dinas Kesehatan, dr Andi Ihsan serta jajarannya kembali bertemu dengan Jufrianto.
Di pertemuan itu, Jufrianto menerima hadiah berupa kursi roda dari Bupati Bantaeng, Ilham Syah Azikin dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bantaeng.
Bupati bergelar doktor ilmu pemerintahan itu berpesan kepada orang tua Jufrianto untuk terus mendukung pendidikannya sampai ke jenjang lebih tinggi.
"Kursi roda sekarang sudah ada, sekarang saya minta agar Jufrianto untuk tetap aktif dalam menempuh pendidikan," katanya. (Jet)