MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Daerah Sulawesi Selatan, Muhammad Al Amin, angkat bicara terkait polemik rencana jalur kereta api di Kota Makassar.
“Walhi pasti menolak bilamana memberi dampak bencana kepada masyarakat,” tandasnya saat dikonfirmasi, Selasa (16/8/2022)
Al Amin mengaku, akan menurunkan tim khusus untuk melakukan kajian secara komperhensif di lapangan.
“Kami sementara di luar negeri (Amerika). Setelah di Makassar, kami akan turun untuk melakukan kajian lebih dalam terkait dengan Amdal, dan potensi dampak lainnya,” ungkap dia.
Walhi akan meriset seperti apa dampak lingkungan yang dapat ditimbulkan dengan konsep jalur bawah yang sementara ini masih menjadi polemik.
Walhi tak memungkiri, jalur kereta api dengan konsep darat (At-grade) di sejumlah tempat, kerap menimbulkan dampak bencana. Paling umum adalah banjir.
Apalagi baru-baru ini di Sulsel. Kabupaten Barru misalnya. Terjadi genanangan di sejumlah titik pemukiman warga.
Jalur air yang sebelumnya bebas hambatan, kini terhadang dengan adanya konstruksi jalur kereta Api. Kesalahan konstruksi diduga jadi pemicu.
“Tak kalah pentingnya, jangan merampas tanah rakyat. Jangan merampas hak dasar masyarakat untuk hidup aman dan tentram, karena itulah walhi akan melakukan kajian,” tegasnya. (*)