GOWA, RAKYATSULSEL - Dewi Yasin Limpo telah menjalani hukuman di Lapas Perempuan Kelas IIA Sungguminasa. Selama di lapas perempuan, Dia mengaku telah banyak mengintropeksi diri, Kamis (18/8).
Dewi bercerita menjalani hukuman pidana memiliki duka yang sangat mendalam.
Politisi Hanura ini divonis delapan tahun atas kasus korupsi suap terkait proyek pembangkit listrik tenaga mikrohidro di Kabupaten Deiyai, Papua.
Di Lapas Perempuan, Saudara Menteri Pertanian tersebut telah menggagas berbagai program. Diantaranya Program Cinta Alquran bagi para warga binaan di Lapas Perempuan di Gowa itu.
"Ada banyak kegiatan kita isi di lembaga ini dengan kegiatan positif. Kalau pun kita kehilangan dunia tentu kita harus meraih akhirat dengan tidak menyia-nyiakan waktu," ucapnya.
Ia membeberkan, beragam kegiatan ini tentunya yang bermanfaat dan beramal bagi sesama
Programnya baik dalam bidang jasmani maupun rohani. Pada program jasmani dilakukan senam sehat bagi warga binaan. Sedangkan untuk program Rohani ada program Cinta Al quran.
Cinta Al quran kata dia, setiap warga binaan diajarkan untuk menghafal dan mengetahui terjemahannya.
"Setelah saya keluar nanti saya berkeinginan mengembangkan program cinta Alquran ini. Saya berniat dan semoga Allah meridohi, bagaimana di sisa hidup saya bisa mengembangkan program cita Alquran di seluruh Indonesia terkhususnya di lapas wabil khusus di Sulsel," katanya
"Saya berkeinginan membebaskan masyarakat buta aksara Alquran, karena jangan sampai kita islam tapi tidak tahu apa-apa," sambungnya.
Hal tersebut menjadi tekad Dewi untuk membebaskan masyarakat dari buta aksara Alquran melalui program cinta Alquran.
"Insya Allah menghitung hari yaa doakan ya, mudah-mudahan berkat doa bulan ini saya bisa bebas," harapnya.
Diketahui, Lapas Perempuan Kelas II A Sungguminasa telah memberikan Remisi sebanyak 252 Warga Binaan dari 335 orang termasuk Dewi Yasin Limpo. (Adk)