MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Kepedulian, komitmen dan langkah nyata Andi Amran Sulaiman (AAS) dalam berkontribusi memajukan dunia pendidikan bukan sekadar wacana semata. Hal ini ditunjukkan dengan memberi beasiswa bagi 23 mahasiwa baru baru (maba) Fak. Pertanian Unhas.
Pemberian beasiwa ini membuat beberapa mahasiswa menunjukkan keharuannnya. Isak tangis pelan dari Maba yatim piatu dan kurang mampu tampak tak terbendung.
Sebagai Ketua Umum IKA Unhas sekaligus alumni Fakultas Pertanian Unhas, AAS memang telah berjanji berkomitmen penuh dalam membantu mahasiwa yang berpotensi namun terkendala biaya karena kurang mampu.
Hal ini diungkapkan AAS di hadapan sebanyak 689 mahasiwa Pertanian yang mengikuti kuliah umum.
Menteri Pertanian di periode 2014-2019 Kabinet Jokowi itu, AAS membakar semangat belajar dengan menceritakan suka dukanya sewaktu masih menjalani pendidikan sebagai mahasiswa.
Dia pun berbagi lika-liku menjadi Sarjana Pertanian hingga dipercaya Jokowi menjadi Menteri Pertanian hingga akhir periode.
Diceritakan bagaimana beratnya beban menjadi mahasiwa yang datang dari kampung di pedalaman Bone, tinggal di pondokan yang kumuh di tepi Kampus Tamalanrea, kadang makan, kadang harus puasa karena tanpa uang, serta kesulitan pembiayaan kuliah.
“Ini memotivasi saya untuk bisa berhasil. Saya harus buktikan bahwa saya bisa berhasil,” tegas penemu racun tikus yang kemudian dinamakannya Tiran yang fenomenal tersebut.
AAS membeberkan Inovasi yang ditemukannya sejak kuliah itu kemudian diintenstifkan saat menjadi Sarjana Pertanian.
“Inovasi Tiran atau Tikus Diracun Amran kemudian menjadi momentum paling paling penting dalam perjalanan hidup saya,” ucapnya di depan mahasiswa dan mendulang senyum dan decak kagum.
“Tiran awalnya tidak banyak yang lirik, tapi karena keuletan dan keyakinan bahwa inovasi ini akan dapat membantu petani, lebih efisien, maka Tiran jualah yang menghantar bisa eksis seperti saat ini,” ujar CEO Tiran Group pemilik AAS Building di Jantung Kota Makassar ini.
Cerita Andi Amran ini menyita perhatian mahasiswa baru, bagaimana Tiran menjadi pilihan petani dari Sabarng sampai Merauke. Mereka antusias mengikuti paparan dan kenangan Sang Menteri. Dekan Fakultas Pertanian Unhas, Prof Dr Salengke, M.Sc. terus menyungging senyum.
Dr Abdul Haris Bahrum yang hadir mendampingi Ketua IKA Unhas tersebut melihat mahasiswa bersemangat.
“Momen yang luar biasa ini berhasil membuat mahasiswa Pertanian bangga apalagi ini merupakan Dies Natalis Unhas yang ke-66,” ucapnya saat dihubungi, Kamis (18/8/2022).
“Pak Ketua sukses memberikan motivasi bahwa menjadi mahasiswa adalah perjuangan, tantangan tidak mudah tetapi sepanjang punya mimpi besar, semangat baja dan pantang mundur, pasti berhasil,” tambahnya.
“Beliau berhasil menujukkan perjalanannya yang tak dianggap menjadi pahlawan pertanian, dari hero to zero. Perubahan yang nyata dan membanggakan itu puncaknya diperoleh setelah 15 tahun perjuangan,” pungkas Haris. (*)