MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Dewan Pembina Pusat (DPP) YASDIC IMMIM Zulkifli Fadli mengukuhkan empat pejabat baru Aula Pesantren IMMIM Jalan Perintis Kemerdekaan Km 10, Tamalanrea, Makassar, Jumat (19/8).
Mereka dilantik masing-masing Direktur Pesantren IMMIM Putra Prof Muhammad Amri, Wakil Direktur IMMIM Putra Mursyid, Kepala Kampus I Tammalanrea dan Kordinator Kesantrian dan Pembinaan K5S Pondok Pesantren IMMIM Putra Lukman Sanusi dan Wakil Kepala Ekstrakurikuler Kampus 1 Pondok Pesantren IMMIM Putra Tamalanrea Firdaus Syukri.
Usai dilantik, Direktur Pesantren IMMIM Putra Prof Muhammad Amri menegaskan akan melakukan perbaikan internal. Utamanya, perbaikan psikologi santri. Pasalnya, ponpes acap kali terjadi kekerasan dan bullying antar santri.
"Sekolah berasrama itu sering ada bullying, sering ada kekerasan. Hal ini akan menjadi prioritas utama saya dan teman teman. Mencarikan solusi agar hal tersebut sedikit demi sedikit setidaknya meminimalisir aksi bullying," jelas Prof Amri--sapaan akrabnya.
Dia menjelaskan manajemen secara teori sudah dilaksanakan pesantren seperti pengawasan, evaluasi, pengasuhan yang maksimal 24 jam. Namun, perlu ada peningkatan sehingga bisa terwujud program kerja yang dicanangkan.
"Tentunya saya harus melihat dulu di lapangan kekurangan kemudian menentukan konsep yang dapat diterapkan untuk mengurangi hal itu," tukasnya.
Apalagi, menurut dia, kurikulum di IMMIM ini sudah berjalan baik, tinggal penguatan khususnya kepesantrenan. Sebab, tuntutan Undang-Undang Kepesantrenan Tahun 2019, pesantren harus akrab dengan kitab kuning.
"Nah ini yang akan kita tingkatkan lagi," ujarnya.
Sementara, Ketua Umum YASDIC IMMIM Ridwan Abdullah mengatakan, tuntutan dan tantangan pengelolaan pondok pesantren memang sangatlah luar biasa. Sehingga konsep yang telah dijalankan pastinya akan memerlukan figur yang tepat untuk menjalankannya.
"Tidak hanya hubungan internal pesantren akan tetapi hubungan eksternal pesantren telah dilakukan," ujarnya. (Abu Hamzah)