Wali Kota Palopo Ikuti Via Daring Arahan Kepala BNPB RI Soal Penanganan PMK

  • Bagikan

PALOPO, RAKYATSULSEL – Wali Kota Palopo, Drs. H.M.Judas Amir, MH, mengikuti zoom meeting kunjungan kerja kepala BNPB-RI Letjen TNI Suharyanto, S.Sos. MM, selaku Ketua Satgas PMK ke Provinsi Sulsel, di SaokotaE Rujab Wali Kota Palopo. Jum'at (19/08/2022).

Hal ini guna menindaklanjuti surat Sekretaris Utama Badan Nasional Penangulangan Bencana Republik Indonesia selaku Koordinator Kesekretariatan Satgas PMK, Nomor B-14 SET SATGAS PMK/PD.01.04.08/2022 Tanggal 17 Agustus 2022 yang ditujukan kepada Gubernur Sulawesi-Selatan.

Kepala BNPB-RI selaku ketua satgas Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi-Selatan yang memang terdampak wabah penyakit mulut dan kukuh terhadap hewan ternak khususnya Sapi.

Ir. H. Abdul Azis, M.M, Kepala Dinas Peternakan Prov. Sulsel dalam rangka tugas sebagai fungsi dibidang pengawasan terkait dengan PMK menjelaskan, ada 16 Kabupaten/ Kota dan beberapa Provinsi di Indonesia dan mayoritas jenis ternak yang banyak terkena PMK ialah hewan jenis Sapi.

Adapun jumlah ternak yang telah di Vaksin di Prov. Sulsel sejumlah 4,5 Jt Vaksin.

Lanjutnya dikatakannya, pada bulan Juni Sulsel masih aman, sedangkan bulan Juli Sulsel masuk ke zona merah dikarenakan keterlambatan penanganan dibeberapa daerah di Sulsel dikarenakan belum terbentuknya satgas untuk penanganan PMK dan pemahaman wabah penyakit PMK pada ternak hewan.

Dinas Peternakan Prov. Sulsel sendiri memperketat perlintasan, sehingga hewan jenis sapi tidak masuk dengan sembarang di Prov. Sulsel.

Dijelaskan juga dalam zoom meeting ini bahwa penularan virus dari hewan ke manusia sangat jarang di temukan, sehingga virus ini tidak berbahaya bagi manusia.

"PMK ini bisa mengancam identitas kuliner yang menjadi khas di Sulsel seperti Coto dan Konro yang bahannya menggunakan daging Sapi," katanya.

Kepala BNPB - RI Letjen TNI Suharyanto, S.Sos., M.M menjelaskan, wabah Penyakit Mulut dan Kuku sudah ada 8 Provinsi yang mencatatkan kasus nol terkait wabah PKM.

Jumlah kasus PKM sendiri pernah mencapai 2577 kasus aktif, namun tidak menutup kemungkinan penularannya akan terus meningkat, dan untuk mencegahnya peran aktif semua elemen masyarakat dan Pemerintah melalui satgas yang telah terbentuk dimasing-masing daerah dapat berfungsi dan maksimal dalam penanggulangan wabah penyakit PKM.

Hewan ternak yang sembuh sejumlah 419 ekor, yang sekarang dalam pengawasan agar tidak kembali tertular.

"Untuk Satgas daerah dipimpin oleh sekretaris daerah dibantu oleh komandan militer dan polri daerah tentunya dengan ini penanganannya lebih cepat lebih kuat, lebih sinergi dan hasilnya akan lebih maksimal" tuturnya.

Wali Kota Palopo, H.M.Judas Amir, M.H, sendiri setelah zoom meeting menghimbau agar dinas terkait penanggulangan dan satuan kerja terkait wabah PMK, terus mengikuti intruksi instruksi dari tenaga ahli untuk penagulangannya kususnya di Kota Palopo.

Pada kesempatan itu juga Walikota mengingatkan terkait Covid-19 yakni persiapan Vaksin dosis ke 4 (booster tahap II) agar sekiranya disiapkan dan tetap terpantau nantinya, terkhusus disekolah-sekolah dimana proses belajar mengajar sudah mulai tatap muka.

Walikota juga menekankan kepada dinas terkait (Dinas Pendidikan) agar mempersiapkan menbuat perencanaan kelanjutan pemberian Vaksin untuk SD, SMP, sekolah-Sekolah yang ada di Kota Palopo, untuk penyelesaian Vaksin I,II, dan booster bagi yang telah memenuhi syarat pemberian Vaksin.

"Pada saat di lingkungan sekolah semua murid dan guru agar saling memantau, bagi yang belum sama sekali di Vaksin agar di berikan Vaksin hari itu juga, jika memang belum atau sama sekali fi betikan suntikan Vaksin" pesan Wali Kota.

Dengan jumlah 16 team Vaksinasi yang ada, Kota Palopo bisa dan mampu nantinya untuk persiapan tahap Vaksinasi Booster tahap II.

Turut hadir pada rapat virtual ini Jajaran TNI/Polri, dan Jajaran Pemkot Palopo, (*)

  • Bagikan