TAKALAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Takalar tahun ini menerima kucuran dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) senilai Rp250 miliar.
Dana PEN tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia. Program ini adalah cara pemerintah merespon penurunan aktivitas masyarakat yang berdampak pada ekonomi, khususnya sektor informal atau UMKM.
Namun, banyak yang menilai pengalokasian dana tersebut yang diberikan ke Pemkab Takalar tak tepat sasaran. Pasalnya, tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat Takalar yaitu pemulihan ekonomi nasional.
"Dana PEN untuk Takalar ini hanya dialokasikan dua kegiatan, yakni pembangunan jalan betonisasi senilai Rp150 miliar, dan pembangunan Rumah Sakit Internasional (RSI) di Galesong Utara senilai Rp100 miliar," kata Salah seorang penggiat anti korupsi Takalar, Daeng Tiro, Minggu (21/8).
Dia pun meminta pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Keuangan untuk meninjau ulang pemberian dana PEN ke Pemkab Takalar. Bila perlu, lanjut Daeng Tiro dana itu dibatalkan saja.
"Kami minta pemerintah pusat untuk meninjau ulang dana PEN untuk Takalar, nilainya sangat besar sementara manfaatnya tidak begitu dirasakan oleh masyarakat Takalar. Dana ini hanya dinikmati oleh segelintir orang saja," tegasnya. (Adhy)