MAKASSAR, RAKYAT SULSEL— Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Photography Workshop dengan tema “Capturing The Ambience Of Colours into Opportunity”.
Kegiatan ini berlangsung mulai 25-27 Agustus 2022 di Hotel Golden Tulip Essential Makassar dan bekerja sama dengan DOSS Makassar, Ekraf Sulsel dan Sony.
Ketua Panitia yang juga Kepala Bidang Kesenian dan Ekonomi Kreatif Disbudpar Sulsel, Dra Hj Sri Rejeki mengatakan, Workshop Photography ini merupakan kesempatan dalam menangkap berbagai peluang yang beragam di dunia fotografi yang memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi kreatif.
“Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan para pelaku industri kreatif, khususnya dari sektor fotografi,” ujar Sri Rejeki.
Ia berharap workshop ini bisa menjadi wadah yang tepat dalam peranan peningkatan mutu di bidang ekonomi kreatif di bidang fotografi.
“Adapun para peserta terdiri dari 50 orang fotografer yang berasal dari berbagai kabupaten/kota di Sulsel,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Pemprov Sulsel, Prof Muhammad Jufri yang diwakili Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Provinsi Sulsel, Devo Khaddafi, dalam sambutannya mengatakan, fotografi termasuk salah satu subsektor industri kreatif yang perkembangannya sangat pesat.
“Hal ini dibuktikan dengan banyaknya generasi muda yang memutuskan terjun sebagai fotografer profesional. Dunia fotografer pun berkembang sebagai sebuah bisnis yang menjanjikan,” ujarnya.
“Fotografi adalah media perekam waktu yang suatu saat nanti bisa dilihat kembali. Kalau melihat sebuah foto, kita seperti melihat kejadian atau sejarah yang didokumentasikan,” sambung Devo.
Devo mengatakan, perkembangan sektor fotografi secara umum ternyata juga berdampak pada meningkatnya pertumbuhan subsektor fotografi. Menurut data dari Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia yang dirilis oleh Kemenparekraf tahun 2020-2021, total sumbangsih subsektor fotografi untuk produk domestik bruto nasional mencapai Rp5,90 triliun.
“Apalagi dewasa ini, masa sedang beralih kemasa digital, satu gambar sangat berarti dan untuk seribu kata belum tentu dapat membayar makna yang terkandung,” jelasnya.
“Tentunya kualitas dalam pengambilan gambar atau pun materi fotografi lainnya akan didapatkan dalam workshop ini, dan para peserta juga jangan menyia-nyiakan kesempatan yang berharga ini,” tuturnya.
Devo berharap, buah dari workshop ini bisa menjadi langkah kemajuan ekonomi kreatif masyarakat Sulawesi Selatan khususnya di bidang fotografi.
Sakadar diketahui, adapun tiga narasumber dalam kegiatan ini yakni dr Noorahmah adiany (Fotografer The Food Doctor), Thaib Chaidar (Sony Alpha Guru) dan Ir Fajar Kristiono (Sony Alpha Guru). (*)