"Ini inisiatif kami warga pesisir di Selayar. Kami menggap pak Cak Imin mebawa I donesia bagkit dari Pandemi Covid-19 dan tidak dampak geopolitik global," jelas Syamsul.
Lanjut Syamsul menilai Cak Imin merupakan kandidat capres paling komplit dibandingkan kandidat lain yang juga sudah ada.
Pengalaman wakil ketua MPR RI di organisasi mulai dari duduk di bangku madrasah,juga saat mahasiswa dan Masuk deretan Tim 9 pendiri partai PKB dan kini menjabat sebagai Ketua Partai Kebangkitan bangsa.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indeks Politika Indonesia (IPI), Suwadi Idris Amir mengatakan, menurut survei yang pihaknya telah dia lakukan, Sulsel masih mayoritas memberikan dukungan terhadap Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno, sehingga calon-calon lain perlu mengganggu basis kedua figur ini.
"Untuk mengurangi kekuatan Prabowo disini (Sulsel) maka calon lain harus menggarapnya juga," tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, seluruh kandidat Capres mengakui bahwa Sulsel ini merupakan pintu kawasan indonesia timur.
"Jadi harus memperkuat pengaruh di Sulsel, karena 60 persen itu di Indonesia masih dipengaruh Bugis Makassar, karena invasi Bugis Makassar melalui perdagangan dan itu mempengaruhi juga ke politik," katanya.
Menurut Suwandi, jika seluruh kandidat serius menggarap Sulsel, hanya dua dua figur yang bisa mengurangi dukungan politik Prabowo yakin Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
"Diluar Prabowo dan Sandi hanya dua dua figur bisa bersaing dengan Anies dan Gajar. Yang lain berat," ucapnya.
Disinggung apa penyebab hanya Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mampu bersaing. Suwadi menyebutkan secara nasional hanya tiga, selain Anies dan Ganjar ada juga Prabowo dan ini bisa merembes ke Sulsel.
"Anies ini memiliki karakter pemilih seperti Prabowo sehingga Anies berpotensi mendapatkan suara di Indonesia timur selain Prabowo dan Sandi. Jadi kalau Ganjar juga ingin menguasai Indonesia timur, maka yang paling tepat Sandi," tutupnya. (Suryadi-Fahrul)