PAREPARE, RAKSUL- Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Parepare, HM Makmur mengulik peran guru dalam pelestarian bahasa daerah.
Peran pelestarian bahasa daerah itu kata Makmur bukan hanya bagi guru bahasa daerah semara, namun untuk seluruh guru mata pelajaran lain.
Minimal kata Makmur, penggunaan bahasa daerah dilakukan sebagai pengantar dalam pembelajaran.
"Gunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran walaupun guru mapel lain. Minimal selipkan satu atau dua kalimat dan sampaikan terjemahannya karena banyak anak kita tidak paham dengan bahasa daerahnya," ujar Makmur yang juga Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parepare ini.
Hal itu disampaikan Makmur saat membawakan materi bertajuk "Peran Guru dalam Pelestarian Bahasa Daerah" yang digelar di aula kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare, Selasa, (30/8/2022).
Selain menjadikan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar, Makmur juga mendorong peran guru dalam melibatkan orang tua memotivasi anaknya agar menggunakan bahasa daerah di lingkungan keluarga. "Komunikasikan dengan orang tua siswa sehingga tidak hanya bahasa daerah diterapkan di sekolah tapi juga di rumah," kata eks kepala sekolah berprestasi tingkat nasional ini
"Jika tidak ingin bahasa daerah kita punah, selipkan pula bahasa daerah ketika berkomunukasi, baik dengan siswa maupun teman sejawat meskipun hanya 1 atau 2 kalimat," lanjut Makmur.
Selain peran itu, Makmur juga meminta para kepala sekolah untuk menyediakan media dan bahan pembelajaran, khususnya buku bacaan muatan lokal. (*)