ENREKANG, RAKYATSULSEL - Massa dari Aliansi Masyarakat Maiwa mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Enrekang melakukan unjuk rasa, Selasa (30/8).
Massa aksi mempertanyakan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang dinilai tidak maksimal dan telah terjadi berulang kali sehingga sangat mengganggu suplai air bersih untuk masyarakat.
"Sudah hampir satu bulan masyarakat Maiwa mengalami kesulitan air bersih dan hal ini terjadi berulang kali," kata Maswar, kordinator aksi.
Maswar juga mendesak PDAM melakukan pembenahan jalur pipa dan menemukan solusi tepat sehingga kerusakan jalur pipa tidak lagi terjadi.
Direktur PDAM, Halipa Bando menjelaskan kejadian ini terjadi akibat bencana longsor yang yang terjadi dan merusak jaringan pipa sumber air.
"Baru tiga hari setelah diperbaiki, jaringan air kembali rusak akibat longsor, selain itu banjir juga menghanyutkan pipa air tersebut dan air sungai baru surut setelah empat hari, praktis kami mengalami kendala dalam perbaikannya," lanjut Halipa.
Namun demikian, Halipa mengaku telah melakukan perbaikan dan berjanji akan terus melakukan pembenahan sebagai solusi pelayanan kepada masyarakat khususnya suplai air bersih ini.
"Ketika sumber air kami rusak dan masyarakat membutuhkan air, kami akan mengusahakan menyuplai dengan air tangki," tutup Halipa.
Sementara itu, anggota DPRD komisi dua, Runjaya Kasmidi berkomitmen akan memperjuangkan aspirasi ini, bahkan merekomendasikan penganggaran pengadaan pompa dalam waktu dekat.
"Ini adalah tanggung jawab kami untuk menampung aspirasi. Apalagi air adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi masyarakat. Nanti akan kita anggarkan untuk pengadaan pompa," kata Runjaya.
Runjaya mengaggap hal ini mendesak untuk segera diakomodir dan pengadaan pompa ini sebagai solusi cepat dan juga menjadi alternatif sumber air bagi masyarakat ketika kembali terjadi kerusakan.
"Pompa air ini bisa menjadi sumber air alternatif. Sambil kita tunggu realisasi perbaikan sumber air baru bagi masyarakat," Pungkasnya. (Fad)