JAKARTA, RAKYATSULSEL - Pemerintah juga turut mendorong kelompok Non-Pemerintah untuk terlibat aktif pada Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 dalam Engagement Group berdasarkan isu yang menjadi perhatian masing-masing kelompok.
Salah satunya adalah Engagement Group Urban 20 sebagai wadah yang menyatukan kota-kota dari negara-negara anggota G20 di bawah kerangka kerja bersama untuk membahas masalah ekonomi, iklim, dan pembangunan global. Urban 20 tersebut membentuk sikap bersama serta mengeluarkan rekomendasi dalam bentuk Komunike Urban 20 untuk dipertimbangkan oleh Ketua G20 dan Kepala Negara anggota G20.
Jelang Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang akan digelar November 2022 nanti, Urban 20 telah menyelesaikan Komunike Urban 20 dan menyampaikan komunike tersebut kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga selaku Ketua I Bidang Sherpa Track G20. Komunike Urban 20 tersebut diserahkan kepada Menko Airlangga di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (31/08), oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil selaku Chair dan Co-Chair Urban 20. Penyerahan Komunike Urban 20 juga disaksikan oleh para delegasi negara-negara yang tergabung dalam Urban 20. Komunike Urban 20 tahun ini didukung oleh 44 Wali Kota yang mana merupakan Komunike Urban 20 dengan jumlah dukungan terbanyak selama ini.
“Atas nama Bapak Presiden Joko Widodo, saya selaku Sherpa menerima Komunike Urban 20 yang disampaikan oleh Pak Gubernur Anies Baswedan dan juga oleh Pak Gubernur Ridwan Kamil, dan berterima kasih atas dihasilkannya Komunike Urban 20. Selain Urban 20, beberapa Engagement Group lain juga telah menghasilkan Komunike. Dalam satu atau dua bulan ke depan juga akan ada banyak sekali meeting baik dari Engagement Group maupun Working Group. Ada 10 (sepuluh) Engagement Group dan ada 12 Working Group di dalam pelaksanaan G20,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers usai penyerahan Komunike Urban 20.
Selanjutnya, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Komunike Urban 20 menghasilkan 3 (tiga) hal yang menjadi perhatian utama yakni investasi kesehatan hunian, transisi energi berkelanjutan, serta pendidikan dan pelatihan. Ketiga hal tersebut akan menjadi bagian yang dipersiapkan untuk Summit Meeting di bulan November nanti.
“Sekali lagi saya tekankan bahwa dalam G20 Indonesia, kita konsentrasi dalam bidang kesehatan, transformasi digital, transisi energi, dan penanganan food security. Empat hal tersebut juga terkait dengan Urban 20. Karena kita ketahui bahwa ke depan, masyarakat akan lebih banyak yang tinggal di daerah perkotaan. Ini yang menjadi tantangan dan harapan,” ujar Menko Airlangga.
Secara lebih rinci, Komunike Urban U20 menyerukan tindakan di tiga bidang utama yakni terkait dengan investasi kesehatan dan hunian sebagai landasan pemulihan ekonomi dan sosial untuk semua, membantu perkembangan transisi energi berkelanjutan serta akses yang setara terhadap mobilitas yang berkelanjutan, dan memberikan pendidikan dan pelatihan tentang masa depan lapangan pekerjaan untuk mendapatkan akses yang adil terhadap peluang kerja.
“Satu hal yang sangat baik yang dilakukan adalah di Urban 20 terjadi konsensus. Tidak ada pending issues. Saya mengapresiasi Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Barat selaku Chair dan Co-Chair dalam Urban 20,” pungkas Menko Airlangga.
Selain dihadiri oleh sejumlah pemimpin kota dunia, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso. (*)