Asisten II Bantah Intervensi Pemenang Proyek di Wajo, Rekanan: Bohong!

  • Bagikan
Rumah mewah Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Wajo, Taufik Razak.

WAJO, RAKYATSULSEL - Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Wajo, Taufik Razak, angkat bicara terkait tudingan persekongkolan pengaturan pemenang proyek di Kabupaten Wajo.

Menurutnya, sebagai Asisten yang membawahi Bagian Pengadaan Barang dan Jasa dan Unit Layanan Pengadaan (ULP) ia mengaku tidak pernah melakukan intervensi. Hanya sebatas koordinasi.

"Kalau intervensi itu tidak ada. Saya hanya sebatas koordinasi terkait percepatan pelaksanaan kegiatan. Baik meminta kepada OPD untuk segera menentukan PPK dan melaksanakan kegiatan tepat waktu," ujarnya, Jumat (2/9/2022).

Selain itu, ia juga mengaku tidak terlibat dalam penentuan pemenang pada proyek pembangunan Jembatan Soreanglopie di Kecamatan Belawa, senilai Rp14.121.167.000. Pekerjaan konstruksi itu dimenangkan CV Bintang Silalouw.

Bahkan ia juga membantah akan kembali mengatur pemenang tender proyek pengadaan bibit murbei dari satuan kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, (Disperindagkop UKM) Wajo, dengan nilai Pagu sebesar Rp1.150.000.000 di APBD 2022.

"Saya tidak tau. Itukan tender bagaimana caranya bisa diatur tender. kalau untuk pengadaan bibit murbei memang saya intens koordinasi bersama Disperindagkop UKM. Sebab proyek itu saya kawal sejak awal termasuk bantuan keuangannya dari provinsi," terangnya.

Disisi lain, salah satu rekanan di Kabupaten Wajo, Berinisial AD mengatakan, pernyataan Taufik Rasak yang mengatakan dirinya tidak terlibat dalam persekongkolan pemenang tender adalah bohong

Sebab keterlibatan Taufik dalam mengatur pemenang tender itu sudah terjadi sejak lama. "Sampaikan sama Taufik untuk tidak memberikan pernyataan bohong dimedia. Saya siap bersaksi ketika ini berproses hukum. Saya akan bongkar semua permainannya," katanya

Sejumlah aset berharga yang dimiliki Taufik diduga didapatkan dari kontribusinya dalam mengatur pemenang tender di Kabupaten Wajo, yakni 2 unit rumah mewah yang berada di Kabupaten Wajo dan Makassar. Hewan peliharaan jenis Kucing yang berharga ratusan juta dan 2 Unit Mobil mewah serta sejumlah aset lainnya.

Sedangkan berdasarkan dari Elhkpn.kpk.go.id, data harga yang dimiliki Taufik Rasak, tahun 2021 yakni, Tanah dan Bangunan senilai Rp2.710.000.000. Adapun rinciannya pertama, Tanah dan Bangunan Seluas 468 m2/384 m2 di Kabuten Wajo, Rp1.350.000.000. Kedua tanah seluas 240 m2 di Kabupaten Wajo Rp120.000.000. 

Ketiga, Tanah Seluas 168 m2 di Kabupaten Wajo Rp90.000.000. Sedangkan di untuk Kota Makassar, Tanah dan Bangunan Seluas 180 m2/216 m2 senilai Rp1.150.000.000. Tidak hanya tanah, Taufi juga mempunyai harta berupa alat transportasi dan mesin senilai Rp142.500.000. Harta bergerak lainnya Rp65.700.000. Kas dan setara kas Rp3.276.288.

"Sebelum menjabat Asisten II, Taufik menjabat kepala ULP dalam Bidang Pengadaan dan Jasa selama 5 tahun. Aset yang dimiliki juga begitu banyak. Kalau tidak bermain, dari mana aset sebanyak itu bisa didaptkan. Coba bandingkan dengan pejabat yang lain. Intinya saya mau buka-bukaan," pungkasnya. (*)

Asisten II Bantah Intervensi Pemenang Proyek di Wajo, Rekanan: Bohong!

WAJO, RAKYATSULSEL - Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Wajo, Taufik Razak, angkat bicara terkait tudingan persekongkolan pengaturan pemenang proyek di Kabupaten Wajo.

Menurutnya, sebagai Asisten yang membawahi Bagian Pengadaan Barang dan Jasa dan Unit Layanan Pengadaan (ULP) ia mengaku tidak pernah melakukan intervensi. Hanya sebatas koordinasi.

"Kalau intervensi itu tidak ada. Saya hanya sebatas koordinasi terkait percepatan pelaksanaan kegiatan. Baik meminta kepada OPD untuk segera menentukan PPK dan melaksanakan kegiatan tepat waktu," ujarnya, Jumat (2/9/2022).

Selain itu, ia juga mengaku tidak terlibat dalam penentuan pemenang pada proyek pembangunan Jembatan Soreanglopie di Kecamatan Belawa, senilai Rp14.121.167.000. Pekerjaan konstruksi itu dimenangkan CV Bintang Silalouw.

Bahkan ia juga membantah akan kembali mengatur pemenang tender proyek pengadaan bibit murbei dari satuan kerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, (Disperindagkop UKM) Wajo, dengan nilai Pagu sebesar Rp1.150.000.000 di APBD 2022.

"Saya tidak tau. Itukan tender bagaimana caranya bisa diatur tender. kalau untuk pengadaan bibit murbei memang saya intens koordinasi bersama Disperindagkop UKM. Sebab proyek itu saya kawal sejak awal termasuk bantuan keuangannya dari provinsi," terangnya.

Disisi lain, salah satu rekanan di Kabupaten Wajo, Berinisial AD mengatakan, pernyataan Taufik Rasak yang mengatakan dirinya tidak terlibat dalam persekongkolan pemenang tender adalah bohong

Sebab keterlibatan Taufik dalam mengatur pemenang tender itu sudah terjadi sejak lama. "Sampaikan sama Taufik untuk tidak memberikan pernyataan bohong dimedia. Saya siap bersaksi ketika ini berproses hukum. Saya akan bongkar semua permainannya," katanya

Sejumlah aset berharga yang dimiliki Taufik diduga didapatkan dari kontribusinya dalam mengatur pemenang tender di Kabupaten Wajo, yakni 2 unit rumah mewah yang berada di Kabupaten Wajo dan Makassar. Hewan peliharaan jenis Kucing yang berharga ratusan juta dan 2 Unit Mobil mewah serta sejumlah aset lainnya.

Sedangkan berdasarkan dari Elhkpn.kpk.go.id, data harga yang dimiliki Taufik Rasak, tahun 2021 yakni, Tanah dan Bangunan senilai Rp2.710.000.000. Adapun rinciannya pertama, Tanah dan Bangunan Seluas 468 m2/384 m2 di Kabuten Wajo, Rp1.350.000.000. Kedua tanah seluas 240 m2 di Kabupaten Wajo Rp120.000.000. 

Ketiga, Tanah Seluas 168 m2 di Kabupaten Wajo Rp90.000.000. Sedangkan di untuk Kota Makassar, Tanah dan Bangunan Seluas 180 m2/216 m2 senilai Rp1.150.000.000. Tidak hanya tanah, Taufi juga mempunyai harta berupa alat transportasi dan mesin senilai Rp142.500.000. Harta bergerak lainnya Rp65.700.000. Kas dan setara kas Rp3.276.288.

"Sebelum menjabat Asisten II, Taufik menjabat kepala ULP dalam Bidang Pengadaan dan Jasa selama 5 tahun. Aset yang dimiliki juga begitu banyak. Kalau tidak bermain, dari mana aset sebanyak itu bisa didaptkan. Coba bandingkan dengan pejabat yang lain. Intinya saya mau buka-bukaan," pungkasnya. (*)

  • Bagikan