PALOPO, RAKYATSULSEL - Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah terus menuai polemik. Apalagi. kebijakan ini ditengah situasi ekonomi Negara yang belum pulih seutuhnya akibat dampak pandemi Covid-19.
Upaya pemulihan ekonomi yang dilakukan pemerintah melalui tiga cara berikut yaitu peningkatan konsumsi Nasional, peningkatan aktivitas dunia usaha serta menjaga stabilitas ekonomi dan ekspansi moneter.
Disisi lain justru pemerintah menaikkan harga BBM yang secara otomatis mengganggu ketiga rencana tersebut yang berkaitan langsung hajat hidup orang banyak.
Rencana tersebut sontak mendapat penolakan sejumlah aktivis dan pergerakan mahasiswa seluruh Indonesia.
Termasuk di Kota Palopo sejumlah aktivis dan pergerakan mahasiswa turut menolak rencana kenaikan BBM dari pemerintah pusat.
Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggeruduk kantor DPRD Kota Palopo untuk menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat terkait rencana kenaikan BBM.
Jenderal Lapangan Demonstrasi, Muh. Hidayat mengatakan, PMII Cabang Kota Palopo menolak secara tegas kebijakan kenaikan harga BBM subsidi.