BBM (Bahan Bakar Mahal), Hari Ini Mahasiswa Demo Besar-besaran

  • Bagikan
Aksi Demo Warnai Penolakan Kenaikan BBM di Sulsel

Selanjutnya, pukul 13.00 Wita, rencana aksi Unras di Jalan Bonto Lempangan dan Kantor DPRD Provinsi Sulsel oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar. Pukul 13.00 Wita, rencana aksi Unras di depan Kampus 1 UIN Alauddin Makassar, Kecamatan Tamalate Kota Makassar oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI Cagora).

Pukul 13.00 Wita, rencana aksi Unras di Jalan Sultan Alauddin oleh Gerakan Mahasiswa Bersatu Sulsel (GMB Sulsel).

Pukul 13.00 Wita, rencana aksi Unras di pertigaan Jalan Sultan Alauddin - Jalan AP Pettarani Makassar dan depan Hotel Lamacca Jalan AP Pettarani oleh Gerakan Rakyat Intelektual Indonesia (GARIS). Pukul 13.00 Wita, rencana aksi Unras di Kampus STIM LPI Bung Jalan Bung - Perintis Kemerdekaan oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) STIM LPI Bung.

Pukul 13.15 Wita, rencana aksi Unras di depan Kampus Unismuh Jalan Sultan Alauddin dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Sejajaran Unismuh dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM Komisariat Sospol Unismuh). Pukul 14.00 Wita, rencana aksi aksi Unras di Jalan A.P Pettarani depan Gedung Phinisi Kampus UNM oleh Aliansi Mahasiswa UNM.

Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar, Muhammad Arsyi Jailolo menegaskan, jika HMI akan kembali melakukan aksi pada 5 September 2021 dengan beberapa jajaran HMI lintas kampus.

"Tuntutan kami yakni menolak keras kenaikan harga BBM bersubsidi yang jelas akan menyusahkan masyarakat," tegasnya, Minggu (4/9/2022).

Ia mengaku, dampak dari kenaikan BBM justru harus dikedepankan. Karena berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi masyarakat.
Lanjut dia, seharusnya MPR-RI harus menekan Presiden dan jajarannya khususnya menteri terkait, untuk tetap tidak menaikkan harga BBM bersubsidi.

"Karena segalanya dapak berdampak pada kehidupan masyarakat dari desa ke kota. Pemerintah telah blunder melakukan kebijakan menyengsarakan rakyat," katanya.

Pengamat politik UIN Alauddin Makassar, Ibnu Hadjar Yusuf bersepakat jika mahasiswa perlu menyuarakan penolakan kenaikan BBM yang terlanjur disepakati penetapan harga.
Menurutnya, kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM menuai banyak kecaman dari masyarakat dan mahasiswa, kebijakan ini dianggap tidak berihak kepada rakyat kecil.

"Malah semakin menghimpit ekonomi bagi kaum rakyat proletary, belum lagi harga bahan pokok lainnya akan ikut meroket sebagai efek domino dari kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM," katanya. (Suryadi-Fahrullah)

  • Bagikan