MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Perolehan kursi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah mengalami peningkatan kursi pada Pemilu 2019 lalu. Sehingga Pemilu 2024 mendatang bisa memperoleh kursi pimpinan DPRD.
Dari 11 Daerah Pemilihan, PDI Perjuangan mampu mendapatkan 8 kursi, bersama dengan PKB dan PKS. Namun perolehan suara PKS paling banyak sehingga mampu mengamankan kursi pimpinan DPRD ke IV atau terakhir.
"Pimpinan DPRD Sulsel adalah target Realistis. Secara realistis kami menargetkan 1 setiap Dapil." kata Sekretaris PDI Perjuangan Sulsel, Rudy Pieter Goni.
Dirinya menyebutkan saat ini PDI Perjuangan sudah memiliki 8 kursi dan tentunya Dapil yang tidak memiliki perolehan kursi akan menjadi perhatian khususnya pemilu 2024 mendatang.
"Sementara target optimis saat ini adalah mempertahankan yang ada (8 kursi) dan meningkatkan di dapil yang kosong," ujarnya.
Untuk tiga Dapil yang kosong dari 11 Dapil DPRD Sulsel kata dia, pastinya ada langka-langka politik taktis dia siapkan
"Tentu 3 dapil lainnya akan kami persembahkan hasil terbaik buat PDI Perjuangan dengan konsolidasi organisasi dan pendekatan dan sosialisasi ke masyarakat yang baik dalam bentuk kunjungan, kegiatan maupun program terutama kepedulian," bebernya.
"Tapi kami Optimis dan berharap di Dapil 11 Luwu Raya bisa mencetak 2 kursi," lanjutnya.
Sementara untuk Dapil DPRD Kabupaten/Kita. PDI Perjuangan saat ini sudah memiliki kursi pimpinan di Makassar, Soppeng, Toraja Utara dan Tana Toraja. Pastinya dia incar beberapa daerah lain.
"Kami menargetkan Lutim, Lutra, Palopo, Pinrang, Parepare, Pangkep, Bone, Gowa dan Takalar untuk pimpinan DPRD," harapnya.
Untuk DPR RI kata dia, PDI Perjuangan saat ini sudah menyubangkan tiga kader terbaik mereka ke Senayan. 2024 nanti dia harapkan bisa menambah.
"Untuk DPR RI saat ini kami masih pada kondisi sebelumnya yaitu 3 kursi, hasil survei internal kami menunjukkan ada potensi di dua dapil untuk menambah kursi," bebernya.
"Tapi tentu kami masih pada tahap awal yang terus membutuhkan kajian dan kerja keras untuk meraihnya. Prinsip kami tidak mau muluk-muluk, tapi realitas di lapangan," jelasnya. (Yad)