PALOPO, RAKYATSULSEL - Wali Kota Palopo, Drs. HM Judas Amir, MH, Keynote Speaker pada acara Pekan Literasi Digital di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Kominfo dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi), di Gedung Auditorium Phinisi IAIN Kota Palopo. Selasa, 06 September 2022.
Hadir pula, Prof. DR. Abdul Pirol, M.Ag, (Rektor IAIN Palopo) pada kegiatan ini. Adapun tujuan literasi digital ini adalah mempercepat program transformasi digital Indonesia, dan mendorong peningkatan pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi masyakarat Indonesia, diperlukan upaya dan strategi untuk memaksimalkan literasi digital.
Untuk mendukung dan memasifkan Program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Kominfo dan Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi yakni Kegiatan Pekan Literasi Digital di Palopo, Sulawesi Selatan,
Sajian Obrol-Obrol Literasi Digital, pada kegiatan ini oleh Mira Sahid, Itwan Wanci, dan Ramlan (Koordinator Pegiat IT Diskomimfo Palopo), dan sajian Konten Kreator, Justin (Kreator Konten 101) dan Kelas Asah Digital, Soni Mongan, mengenai komunikasi dunia digital.
Badan dunia UNESCO mendefinisikan literasi digital sebagai “kemampuan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat dan mengkomunikasikan konten atau informasi dengan kecakapan kognitif, etika, sosial emosional, dan aspek teknis teknologi.”
Dengan adanya literasi digital, maka setiap masyarakat Indonesia diharapkan dapat berpikir kritis terhadap penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Direktorat Pemberdayaan Informatika, Sub Direktorat Literasi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama mitra jejaring GNLD Siberkreasi telah menyusun sebuah Peta Jalan Literasi Digital tahun 2021-2024, untuk meningkatkan partisipasi digital masyarakat, mendorong pengembangan ilmu pengetahuan masyarakat di bidang TIK dan digital serta mendorong tingkat kecakapan transformasi digital dalam pemanfaatan teknologi baru.
Di dalam peta jalan ini dirumuskan juga 4 (empat) kerangka dalam menyusun kurikulum literasi digital, yaitu: Digital Skills, Digital Safety, Digital Safety, dan Digital Culture. Serta 3 (tiga) kerangka dalam menyusun program untuk 3 (tiga) komponen masyarakat, yaitu: Digital Society, Digital Economy, dan Digital Government.
Kerangka ini kemudian diturunkan menjadi program Literasi Digital yang bertujuan untuk membuat masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi dan media digital dengan benar dan bertanggung jawab di tingkat dasar, madya, dan mahir, dan tidak melupakan juga kelas literasi digital untuk masyarakat inklusif.
Sebagai tambahan info, bahwa Tahun 2022 ini, Program Literasi Digital akan lebih menyasar segmen masyarakat dan komunitas yang lebih spesifik, antara lain seperti Komunitas Keagamaan, Komunitas Kepemudaan,Komunitas UMKM, Komunitas Perempuan (PKK, Dharma Wanita, dll), Komunitas Difabel, Karyawan Perusahaan Swasta dan BUMN, dan Karyawan Media (Jurnalis/Wartawan), Lansia, Pendidikan Non-Formal (Pramuka), Kelompok Dasawisma, Kelompok RPTRA, Kelompok Atlet, Persit, Bhayangkari, Jalasenastri, Pia Ardhya Garini, Komunitas Relawan, Narapidana, Pemangku Adat, Komunitas Seni, dan TKI/TKW dengan penyelenggaraan secara paralel di Kabupaten/Kota.
Target yang akan dicapai pada tahun ini adalah 5.500.000 orang yang mendapatkan literasi dibidang digital. (*)