MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Salah satu senior Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang juga penggiat media sosial Mulawarman melontarkan kritik pedas kepada Pengurus Badan Koordinasi atau Badko Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar).
Tamparan kritik itu, merespon saat sejumlah aktivis HMI Badko melakukan FGD bersama aparat kepolisian, disaat mahasiswa dari berbagai kampus ramai-ramai melakukan aksi penolakan kenaikan BBM di Makassar, Senin (5/9/2022).
"Setiap ada gerakan perjuangan mahasiswa. Ada pengkhianatnya, jangan jadi pengkhianat gadaikan idealisme. Pengkhianat itu tidak jujur, tidak komitmen. Ini semua pelajaran lingkungan," kata Mulawarman, Rabu (7/9/2022).
Menurutnya, bukan lagi menjadi rahasia umum bahwa setiap ada momentum aksi mahasiswa menolak kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Ada segelintir oknum aktivis memanfaatkan kesempatan untuk mencari keuntungan.
"Begituan biasa di dunia pergerakan mahasiswa. Dari dulu biasa begitu tidak kapok juga. Terlalu kelihatan jadi pengkhianat. sangat vulgar berkhianat," jelasnya.
"Mereka ini bagian hedone, menciderai gerakan mahasiswa. Aktivis HMI hadir saat ikuti FGD juga gembira karena diapresiasi pak Kapolda bilang mahasiswa hadir di Hotel cerdas," sambung Mulawarman meniru ulang penyampaian Kapolda Sulsel.
Mantan wartawan ini juga menyarankan agar aktivis HMI itu perlu banyak belajar. Hal agar tidak tergoda oleh rayuan apapun, apalagi hanya untuk kesenagan sesaat.
Ia juga mempertanyalan, bahwa solusi apa mahasiswa dan aktivis dapat di FGD. Jika tidak memberikan solusi, perlu dirubah pola rektualisasi kepemimpinan.
"Mereka harus banyak belajar, mereka mau di zona nyaman. Padahal pemerintah tidak mendengar suara rakyat kenapa sikap aktifis begitu. Solusi apa mereka berikan saat diskusi di Hotel, mereka seakan mau jadi pahlawan," pungkasnya. (Yad)