PPP Pecah Jelang Pemilu

  • Bagikan
Ketum PPP Dicopot

"Ini bukan perpecahan, karena Mardiono dan Suharso adalah dua orang sahabat," ucapnya.

Dia menegaskan keputusan Mukernas hanya membagi tugas antara Suharso dan Mardiono. Dimana Suharso diharapkan lebih maksimal lagi membantu presiden sebagai menteri.

Sementara itu, Ketua DPP PPP Saifullah Tamliha mengatakan pemberhentian Suharso Monoarfa sebagai ketua umum menyimpang. Ia menyebutkan proses itu tak sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) PPP.

“Enggak ada yang bisa mencopot Ketum PPP, sebab yang dipilih oleh muktamarin hanyalah ketua umum dan formatur untuk membantu ketum terpilih untuk menyusun pengurus DPP PPP,” tutur Tamliha.

Ia memandang, Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP yang menggantikan Suharso dengan Muhammad Mardiono tidak sah.

“Mukernas-nya menyimpang dari proses yang diatur AD/ART,” katanya.

Pengamat Universitas Hasanuddin (Unhas) A Ali Armunanto menilai pencopotan Suharso dari Ketua Umum menegaskan bahwa PPP adalah partai yang sangat dinamis. Sehingga kesalahan apa pun yang dibuat ketuanya bisa berakibat fatal.

"Sementara pemilu makin dekat. Sekarang partai-partai sudah berpikir untuk strategi pemenangan pemilu. Jika PPP masih berkutat pada upaya-upaya meraih siapa atau kelompok siapa yang berkuasa, lalu siapa menjadi ketua, maka proses konsolidasi itu akan melambat," ujarnya.

Mesin politik akan terganggu dan menggangu kinerja PPP.

  • Bagikan

Exit mobile version