"Kita lihat dulu waktu PPP terpecah, sangat berpengaruh ke perolehan suara. Jangan sampai ini terulang," katanya.
Akan tetapi, kembali PPP adalah partai yang sangat dinamis karena sebelumnya juga pernah terjadi. Seperti saat M Romahurmuziy, hingga terjadi dua kubu PPP.
"Ada kubu M Romahurmuziy dan kubu Djan Faridz. Jadi memang kalau dilihat dari historisitas memang sangat dinamis. Jadi pemecatan ini sesuatu yang sudah pernah terjadi," katanya.
Menjadi masalah karena akan menimbulkan kubu-kubu di dalam PPP sendiri. Akan ada kubu loyalis Suharso dan ada kubu penentang. "Jadi memang bisa jadi memunculkan dualisme. Bisa saja memicu seperti Romahurmuziy dan Djan Faridz yang dua PPP saat itu," katanya. (Fahrullah)