Geliat Umrah dan Haji Pasca Pandemi Bersama CEO PT An-Nur Maarif

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Usaha perjalanan Haji dan Umrah merupakan bisnis yang bisa dipastikan akan terus ada.

Namun tak sedikit pengusaha yang bergelut dibidang ini akhirnya memilih menutup usahanya, semenjak wabah Covid-19 melanda hampir seluruh belahan dunia lantaran  pemerintah Arab Saudi menutup pelaksanaan ibadah haji dan umrah sejak Februari 2020.

PT An-Nur Maarif sebagai salah satu penyelenggara perjalanan haji dan umrah di Sulsel, tentu sangat merasakan dampak dari penundaan ibadah haji ini.

"Kalau soal dampak tentu semua sektor terdampak, termasuk kami. Tapi Alhamdulillah An-Nur Maarif boleh dibilang salah satu yang mampu bertahan," ujar CEO An-Nur Maarif, H Bunyamin Yapid LC MA, saat hadir di Podcast Harian Rakyat Sulsel, Jumat (9/9).

Salah satu yang patut diacungi jempol dari alumni Pesantren As'adiyah Sengkang ini, dari 14 cabang An-Nur Maarif saat ini, tak satu pun yang tutup. Bahkan disaat perusahaan lain melakukan pengurangan pegawai, An-Nur Maarif tetap mempertahankan seluruh pegawai dan tetap membayarkan kewajibannya.

"Kuncinya adalah, An-Nur Maarif tidak mengandalkan dana pihak ketiga atau bank. Semua murni aset sendiri (An-Nur Maarif). Jadi kita tak ada kewajiban membayar kontrak dengan pihak lain. Berbeda dengan travel lain yang harus membayar sewa kantor, sehingga jika tak ada jamaah maka dana juga akan macet sebab tak ada perputaran uang disitu," beber H Bunyamin Yapid.

Bahkan, dirinya mengaku telah memprediksi kondisi tersebut akan berlangsung selama 2 tahun. Sehingga keputusannya menggunakan tabungan pribadinya demi mempertahankan eksisnya An-Nur Maarif berhasil melewati masa-masa sulit.

"Alhamdulillah setelah hampir dua tahun ditutup Pemerintah Arab Saudi kembali membuka kembali pelaksanaan ibadah Haji dan Umrah, Januari 2022. An-Nur Maarif menjadi salah satu yang paling pertama memberangkatkan jamaah. Jadi An-Nur Maarif bisa dibilang yang paling sedikit masa tunggunya," ujarnya.

Dirinya pun mengimbau, bagi calon jamaah agar lebih selektif memilih agen perjalanan mereka jika ingin wisata religi. Sebab tak sedikit masyarakat yang akhirnya gigit jari lantaran niatnya untuk ibadah gagal akibat tergiur dengan iming biaya yang sangat murah.

"Sistem An-Nur Maarif ini modelnya ibarat piramida tapi bukan piramida terbalik. Jadi memang pondasinya sudah kuat, tak gampang goyah karena dasarnya memang sudah sangat kokoh. Ya itu tadi kami tak bergantung dan tak mempunyai kewajiban dengan pihak ketiga," pungkasnya. (*)

Simak Video Lengkapnya di Youtube: KLIK

  • Bagikan