"Jika semua elemen terlibat saya rasa kita tuntutan kita akan di perhitungkan" jelas Abd Rahman.
"Semua elemen harus sadar dengan dampak terkait fenomena BBM yang terjadi saat ini" tambahnya.
Terpisah, Narasumber Kegiatan, Komisioner KPID Sulsel Riswan Muchsin menyampaikan aksi yang dilakukan para pemuda dan mahasiswa saat ini mestinya perlu ditingkatkan dengan cara yang lebih baru.
"Saat ini para aksi yang dilakukan dengan penutupan jalan sampai malam dapat menimbulkan anti Pati masyarakat,sehingga itu yang bisa memantik bentrok" jelas Riswan.
Menurutnya, bentrok antara mahasiswa dan aparat dalam hal ini kepolisian yang belakangan diikuti masyarakat sesungguhnya dipantik dari pemblokiran jalan pada saat aksi yang cukup lama.
Mestinya, sambung dia, para pemuda dan mahasiswa menggunakan semua media untuk melakukan aksi protes melihat era digitalisasi yang begitu yang begitu menyatu dengan masyarakat dewasa ini.
"Seperti beberapa kasus di Indonesia, sangat cepat terekspose karena sebagian besar masyarakat Indonesia sangat dekat dengan media informasi, coba massifkan media massa, media sosial dan beberapa cara yang lain baik melalui kesenian saya rasa itu bisa sangat berpengaruh dan masyarakat juga empati jika tidak dihalangi," paparnya. (Abu Hamzah)
