MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Mahasiswa di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan tak hanya disibukkan dengan aksi demonstrasi kenaikan harga BBM, tetapi mereka juga mendiskusikan persoalan pemilu serentak tahun 2024.
KAMMI Daerah Makassar menggelar Diskusi Publik bertajuk Peran Organisasi Ekstra Kampus Dalam mengawal Tahapan Pilpres dan Pemilu Tahun 2024 di Warkop Cappo, Jalan Sultan Alauddin, Makassar, Minggu (18/9).
Hadir sebagai narasumber, Agung Wahyudi (KAMMI Makassar), Muhammad Arsyi Jailolo (HMI Makassar), Yustina Parera (PMKRI Makassar), Ahmad Wade Muassir (SEMMI Makassar), Janoval Leatemia (GMKI Makassar) dan Ahmad Fiqhi (LMND Makassar).
Ketua KAMMI Makassar Agung Wahyudi mengatakan peran mahasiswa dalam kontestasi politik sangat dibutuhkan, sehingga kata dia anak-anak muda harus mengambil peran aktif.
"Anak muda cukup mendominasi dalam daftar pemilih kita, persentasenya kurang lebih 30-40 persen. Olehnya itu, kita tidak boleh apatis, sedikit banyaknya kontribusi kita akan menentukan masa depan bangsa," ujar Agung.
Terpisah, Ketua LMND Makassar Ahmad Fiqhi mewanti-wanti kepada mahasiswa maupun kawula muda untuk menolak politik uang dalam penyelenggaraan Pemilu, baik legislatif maupun eksekutif.
"Money politik ini menjadi momok dalam pesta demokrasi kita di Indonesia. Nah, ini kita harapkan anak-anak muda bisa menjadi duta politik uang, dalam artian aktit memberi edukasi tentang bahayanya politik uang itu," jelas Ahmad Fiqhi.