Fakultas Pertanian Unanda Palopo Gelar Lokakarya Kurikulum Berbasis MBKM

  • Bagikan

PALOPO, RAKYATSULSEL - Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo menggelar kegiatan Lokakarya Kurikulum Berbasis Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Senin (19/9/2022), di Aula Lantai III Kampus Unanda, Jalan Puang H. Daud Kota Palopo.

Lokakarya ini bertujuan untuk merekonstruksi kurikulum berbasis MBKM program studi (prodi) Agroteknologi dan Agribisnis Fakultas Pertanian Unanda Palopo Tahun Akademik 2022/2023. Lokakarya ini menghadirkan stakeholder, mitra, alumni, para dosen dan mahasiswa.

Hadir sebagai Narasumber, Dr. H. Mais Irsan, SP., MP, yang juga adalah dosen Universitas Muslim Indonesia Makassar. Sementara dari pihak stakeholder, hadir Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Palopo, Buana Rahman, dan Alumnus Unanda yang juga ASN Luwu Utara, Lukman.

Selain itu, hadir pula Ketua Program Studi (Prodi) Agroteknologi dan Ketua Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian, para dosen pertanian, serta para mahasiswa. Lokakarya Kurikulum Fakultas Pertanian ini dibuka oleh Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Ir. Muhammad Yusuf Idris, SP.

Dekan Fakultas Pertanian, M. Yusuf Idris, mengatakan, lokakarya dilaksanakan dalam rangka untuk meminta masukan stakeholder, mitra, alumni, dosen dan mahasiswa, sehingga kurikulum ini mampu menyerap kebutuhan dunia kerja para lulusan mahasiswa Unanda nantinya.

“Mereka yang bekerja, baik di instansi pemeritah maupun swasta, para stakeholder, para dosen dan mahasiswa, kita minta untuk memberikan kontribusi dan sumbangsih pemikiran, berupa saran dan masukannya tentang pengembangan kurikulum program MBKM,” kata Yusuf.

Saran-sara tersebut, kata dia, akan menjadi modal dan referensi dalam penyusunan kurikulum di dua program studi Fakultas Pertanian, utamanya yang terkait dengan kurikulum MBKM. Karena menurut dia, MBKM adalah program wajib yang mesti dikawal oleh stakeholder.

“Program ini tentu akan kita kawal, karena ini adalah perintah dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Ini adalah suatu keharusan yang wajib kita lakukan di institusi masing-masing. Suka tidak suka, kurikulum ini harus kita kawal bersama,” tandasya. (LH)

  • Bagikan

Exit mobile version