GOWA, RAKYATSULSEL - Program yang digagas Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Gowa diharapkan mampu disinergikan atau menjadi rujukan bagi pembangunan daerah di sektor keagamaan.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, di era kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni, sektor keagamaan menjadi program prioritas yang dicanangkan. Peran MUI pun dinilai sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program tersebut.
Olehnya ia berharap, melalui rapat kerja yang digelar MUI Kabupaten Gowa saat ini mampu memberikan referensi dan rekomendasi untuk program keagamaan Pemkab Gowa di tahun mendatang.
"Kita harap program MUI bisa menjadi rekomendasi atau referensi bagi pemerintah daerah untuk menjadi rujukan dalam program pembangunan di 2023 mendatang," katanya saat hadir dalam Rapat Kerja Pengurus MUI Gowa Masa Khidmat 2022-2027 di Baruga Karaeng Galesong, Kantor Bupati Gowa, Sabtu (24/9).
Adnan mengaku, di era saat ini memang sangat dibutuhkan kolaborasi dalam membangun suatu daerah. Olehnya, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Gowa terus berharap kolaborasi dengan MUI dapat terus terjalin untuk bisa mengakomodir program-program yang memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat, khususnya umat muslim di masa mendatang.
Sebagai bentuk dukungan Pemerintah Kabupaten Gowa kepada kerja-kerja MUI, pihaknya berencana akan membangunkan kantor sekretariat. Pembangunannya akan menggunakan APBD Perubahan Tahun 2022.
Lanjut Adnan, Pemerintah Kabupaten Gowa saat ini memiliki program pendidikan dan keagamaan yang membutuhkan dukungan dari MUI. Menurutnya, program ini menjadi hal yang sangat penting dalam pembangunan daerah.
"Dalam sebuah literatur disebutkan bahwa Rasulullah SAW membangun peradaban dengan tiga cara yaitu, pendidikan, ketakwaan dan integritas," sebutnya.
Ia menjelaskan, salah satu program pendidikan dan keagamaan Pemkab Gowa yang dicanangkan adalah Program Mahasantri atau Satu Hafidz Satu Desa dan Kelurahan. Program ini menggandeng Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.