MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Ketua Dewan Pendidikan Kota Makassar (DPKM), Rudianto Lallo memboyong sejumlah pengurusnya mengunjungi Pulau Barrang Lompo, Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, Sabtu (1/10/2022). Kunjungan tersebut dalam rangka kunjungan kerja "DPKM Menyapa", Sabtu 1/10/2022.
Rudianto Lallo menyampaikan berbagai hal dalam mendorong kemajuan pendidikan di Pulau. Antara lain terbangunnya sinergitas, kolaborasi antara kepala sekolah dengan komite sekolah dan orang tua siswa.
"Tiga unsur ini harus selalu menjaga kekompakan, keharmonisan dalam meningkatkan sarana dan prasarana sekolah dan kualitas pendidikan, jika salah satu diantaranya egois, maka akan mengganggu jalannya proses belajar mengajar," kata Rudianto Lallo yang juga Ketua DPRD Makassar itu.
Olehnya itu, legislator dua periode itu berharap kepada komite dan kepsek untuk membangun sinergitas dan kolaborasi, tidak boleh membangun ego masing-masing, tidak boleh komite mau jadi kepala sekolah, dan sebaliknya kepala sekolah mau jadi komite.
"Kalau itu terjadi pastimi ricuhki, berkelahi terus. Kalau kita akur, saling membangun maka yakin saja pendidikan kita baik, tapi kalau kita semua saling curiga, tidak ada kebersamaan dan rasa saling percaya, tunggumi, pendidikan hancur. Olehnya saya hadir di tengah-tengah masyarakat menyampaikan untuk selalu kompak," ujar Rudianto Lallo.
Politisi yang khas dengan panggilan Anak Rakyat itu, menegaskan tidak boleh ada yang berjalan sendiri-sendiri, Kepsek harus melibatkan komite, dan orang tua murid , dalam mebangun pendidkan. "Apapun yang dikakukan secara bersama-sama hasilnya baik dan ringan dikerjakan, ini sama dengan membangun pendidikan, harus bersama-sama," ujar lelaki kelahiran Pulau Lakkang itu.
Dikesempatan ini, Rudianto lallo juga menyampaikan jika guru yang mengabdi di pulau ataupun bukan di pulau yang masa pengabdian 7 tahun lamany dan tidak lolos laskar pelangi telah diperjuangkannnya. Apalagi kata dia, tenaga pendidik di pulau kurang.
"Saya bersama Dinas Pendidikan memperjuangkan ini. Di Pulau ini kurang yang mau jadi guru, sehingga yang ada harus dipertahankan," tambahnya.
Sementara itu, pengurus DPKM lainnya, Yeni Rahman mengusulkan adanya kajian mendetail tentang kurikulum kusuh pendidikan di pulau-pulau. Utamanya, kata dia kurikulum yang berdasarkan kearifan lokal dan berkonsentrasi materi sumber hayati.
"Penting diajarkan pada generasi kita dibuatkan materi khusus tentang bagaimana cara membuat kapal nelayan tangkap ikan sekaligus cara menangkap ikan yang ramah lingkungan, bukan dengan cara melakukan bom, yang cara praktis tapi merusak lingkungan," ujar Politisi PKS itu.
Yeni Rahman juga mendorong kepada anak-anak di pulau agar tidak terlalu terobsesi menjadi pegawai negeri sipil, ataupun lainnya. Sebab kata Yeni pekerjaan melaut tidak semuanya masyarakat paham.
"Sumber laut kita melimpah, sisanya anak-anak di pulau harus mendapatkan pengetahuan memancing yang baik dan benar, kita penting juga menjaga pekerjaan nelayanan ini karena sangat dibutuhkan," ujarnya.
Disamping itu, Yeni juga mendorong program pemberian beasiswa bagi anak-anak pulau yang ingin melanjutkan pendidikan dijenjang berikutnya, hal ini untuk mengantisipasi kekurangan tenaga pendidik di pulau, utamanya program untuk S2 ilmu pendidikan dengan ketentuan harus bersedia kembali mengabdi setelah selesai.
"Jadi sebelum mendapat beasiswa harus ada kontrak, jika selesai harus kembali ketempat asalnya untuk mengabdi. Jika ini berjalan, kedepan tenaga pendidik akan terpenuhi," tutupnya. (*)