MALANG, RAKYATSULSEL - Kabar duka kembali menyelimuti sepak bola Indonesia. Pertandingan Arema Malang melawan Persebaya Surabaya berakhir ricuh. Usai pertandingan, dua suporter klub turun hingga kelapangan.
Petugas keamanan sigap menembakkan gas air mata untuk mengatasi sikap anarkis suporter inilah yang membuat suporter yang turun ke lapangan berkumpul di satu titik hingga menyebabkan beberapa di antara mereka kehabisan nafas.
Tragedi tersebut menyebabkan 127 orang meninggal dunia. Dua di antaranya polisi terjadi usai pertandingan Arema Malang vs Persebaya Surabaya.
Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, menyatakan duka mendalam atas tragedi ini saat konferensi pers Minggu (2/10) dini hari.
“Pertema-tama kami menyesalkan dan prihatin dan berduka cita atas kejadian ini. Dimana terjadi pertandingan sepakbola antara Arema dan Persebaya,” kata Irjen Nico.
Kapolda juga menjelaskan sejak awal untuk mengantisipasi yang tidak diinginkan, pertandingan tidak menyediakan kuota untuk suporter Persebaya.
Ditegaskan juga oleh Kapolda rangkaian pertandingan tidak ada masalah dan sudah selesai dengan skor akhir 2-3 untuk Persebaya.
“Permasalahan terjadi setelah pertandingan berakhir, terjadi kekecewaan para penonton yang melihat tim kesayangannya yang selama 23 tahun tidak pernah kalah di kandang sendiri, namun malam ini dikalahkan.