Dirinya menyebutkan tragedi meninggalnya ratusan suporter ini menjadi peristiwa buruk bagi sepak bola Indonesia. Kejadian ini juga menjadi citra buruk bagi suporter di Indonesia.
"Terkait dengan tragedi itu saya kira ini adalah peristiwa buruk terhadap persepakbolaan kita, saya mengatakan secara umum ini tentu menjadi citra buruk buat bagi persepakbolaan dan suporter di Indonesia," ujarnya.
Sadat sapaan Sadakati Sukma menambahkan, kejadian ini akan mengganggu gelaran sepak bola tertinggi Indonesia. Ditambah kejadian ini tentu sepak bola Indonesia harus bersiap menerima sanksi dari asosiasi sepak bola internasional FIFA.
"Saya khawatir dari kejadian ini tentu FIFA bukan lagi AFC yang turun tangan pasti yakin saya FIFA akan turun tangan, dan kita siap-siap menanti keputusan FIFA dan tentu ini akan mengganggu pagelaran dari Liga Indonesia yang sementara bergulir," tegasnya.
Dengan ini dia berharap agar suporter lebih membangun komunikasi dengan pihak keamanan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Pasalnya, kejadian seperti ini sangat memperburuk citra buruk sepak bola Indonesia.
"Tentu kedepan kita harus lebih bangun komunikasi dengan pihak keamanan dan teman suporter dimanapun mendukung timnya, agar kejadian ini tidak terjadi lagi," harapnya.
Sementara Panglima Laskar Ayam Jantan (LAJ), Uki Nugraha menyebut kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, sebagai tragedi kemanusiaan.
"Jadikan pelajaran semua dan seluruh suporter kita minta boleh fanatisme bola tapi nyawa melayang bagaimana. Ini soal kemanusiaan apalagi (menewaskan) sampai 100 lebih nyawa," katanya.