"Inflasi Kelompok Transportasi sebesar 9,85 persen (mtm) dipengaruhi oleh kebijakan pengalihan subsidi BBM yang berdampak pada kenaikan tarif angkutan dalam kota, kendaraan roda 2 dan roda 4 online. Inflasi pada Kelompok Pendidikan sebesar 1,62 persen disebabkan oleh meningkatnya biaya perguruan tinggi," terangnya.
Sementara itu, kata Causa, inflasi lebih dalam tertahan oleh deflasi pada Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil sebesar -0,19 persen (mtm).
Deflasi pada Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau sebesar -0,63 persen (mtm) dipengaruhi oleh penurunan harga beberapa komoditas pangan, di antaranya bawang merah, tomat, minyak goreng, ikan layang, dan cabai rawit.
Maka dari itu, Causa mengatakan pihaknya akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam rangka menjaga stabilitas inflasi di Sulawesi Selatan pada tahun 2022.
Diantaranya dengan menggelar kegiatan pasar murah dan operasi pasar serta pemantauan harga terus dilakukan untuk menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga komoditas di pasar.
"Risiko tekanan harga akibat gangguan rantai pasok global akan terus diwaspadai oleh TPID Sulawesi Selatan," pungkasnya. (A)