PINRANG, RAKYATSULSEL - Bertempat di Ruangan Petugas Pintu Utama (P2U), Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Pinrang, Wahyu Trah Utomo, menerima bantuan buku dari pihak Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Rabu (5/10/2022).
Bantuan Buku yang diterima sebanyak Enam Boks yang terdiri atas 500 judul buku dan 1000 eksemplar, dengan rincian, Boks 1 terdapat 65 Judul dan 130 Eksemplar, Boks 2 sebanyak 81 Judul dan 162 Eksemplar, Boks 3 berjumlah 108 Judul dan 216 Eksemplar, Boks 4 ada 110 Judul dan 210 Eksemplar, Boks 5 sebanyak 101 Judul dan 202 Eksemplar dan Boks 6 berjumlah 35 Judul dan 70 Eksemplar.
Kepala Rutan Pinrang Kanwil Kemenkumham Sulsel, Wahyu Trah Utomo, menyampaikan, bantuan buku ini merupakan tindak lanjut dari permohonan bantuan buku yang diajukan oleh Rutan Kelas IIB Pinrang kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pinrang pada tahun 2020.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada pihak Perpustakaan Nasional yang telah mengabulkan permohonan bantuan buku ini, tentunya juga bantuan ini dapat terealisasi atas campur tangan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pinrang yang mengawal proposal kami," ungkap Karutan.
Lebih lanjut, Karutan Pinrang juga berharap dengan adanya bantuan buku ini, Warga Binaan dapat lebih aktif meningkatkan minat baca dan budaya literasi terus digalakkan di dalam Rutan.
"Budaya literasi tidak boleh berhenti, Rutan salah satu tempat yang bisa mengasah kemampuan literasi itu, terbukti dengan banyaknya karya puisi Warga Binaan kami yang sering dipentaskan dalam berbagai acara baik di dalam maupun di luar Rutan", terang Karutan.
Bukan hanya itu, Karutan Pinrang juga membeberkan bahwa Perpustakaan di Rutan sudah dimodifikasi sedemikian rupa demi menarik perhatian Warga Binaan agar cinta literasi.
"Kami di Rutan, selain ada Ruang Perpustakaan, juga disediakan Gerobak Baca Keliling (Bacaki) dan Pojok Baca disetiap area-area publik Rutan seperti pojok baca di kantin, pojok baca di Gasebo dan pojok baca di Ruang Kunjungan. Semata-mata ini dilakukan untuk mendekatkan buku kepada Warga Binaan," pungkas Karutan. (A)