MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komitmen Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman untuk mengambil alih lahan bekas tambang PT Vale dan meminta agar negara tidak memperpanjang lagi kontrak karya perusahaan tersebut, ditanggapi positif oleh pengamat ekonomi.
Pengamat Ekonomi, Bahtiar Maddatuang mengatakan selama puluhan tahun baru kali ini ada Gubernur Sulsel yang berani bicara soal mengelola potensi tambang daerah sendiri.
“Selama 50 tahun baru kali ini ada gubernur yang berani bicara untuk mengambil alih pengelolaan kawasan tambang nikel yang dikuasai PT Vale,” kata Bahtiar dalam diskusi publik yang dilakukan SMSI dengan judul 'Perpanjangan Kontrak Karya PT. Vale, Siapa Untung?' di Makassar, Rabu (5/10).
Bahtiar mendukung upaya Gubernur Sulsel untuk mengelola sendiri tambang nikel yang ada di Luwu Timur. Karena hal tersebut bisa memberi dampak lebih bagi pembangunan daerah.
Dia menjelaskan, selama ini, kontribusi PT Vale memang tinggi namun lebih banyak disetor ke pemerintah pusat. Hanya sebagian kecil hasil pajak yang dikembalikan ke Sulsel dan Luwu Timur.
“Saya sebenarnya punya keinginan ada daerah yang punya kemandirian ekonomi. Selama ini, hampir 70 persen keuangan daerah merupakan dana transfer dari pusat,” ungkapnya.