Lapas Muara Enim Produksi Kain Batik, Pernah Dibeli Pj Bupati Muara Enim

  • Bagikan

MUARA ENIM, RAKYATSULSEL - Sebanyak 20 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIB Muara Enim Kemenkumham Sumsel kembali diberikan pelatihan membatik. Kegiatan ini berkerjasama dengan LKP Zakiyah dan Batik Serasan. kata Kepala Lapas Muara Enim, Herdianto, Minggu (9/10).

Kalapas Herdianto mengatakan kegiatan membatik merupakan salah satu kegiatan pembinaan kemandirian bagi warga binaan pemasyarakatan Lapas Muara enim, para WBP di berikan kebebasan berkreasi mendesain batik yang berbasiskan Kearifan Lokal Kab. Muara Enim dengan bimbingan instruktur yang berpengalaman.

Materi pelatihan meliputi teori dasar, desain batik, teknik produksi batik tulis, teknik produksi batik cap, pewarnaan, finishing, kemudian diakhiri dengan kegiatan praktik dan evaluasi.

“Pelatihan ini digelar sejak 28 September hingga 11 Oktober 2022 mendatang, dengan durasi 12 hari,” ungkap Herdianto.

Dijelaskan Herdianto, pelatihan ini merupakan program lanjutan yang setiap tahunnya digelar. Sebelumnya melalui Balai Latihan Produksi (BLP) Lapas Muara Enim telah sukses memproduksi batik serasan bermotif lemang yang merupakan batik khas Kabupaten Muara Enim.

Mengesankan lagi, kata Herdianto produk batik yang diproduksi para warga binaan telah dibeli dan digunakan oleh Pj. Bupati Muara Enim, jajaran Pemerintah Daerah Kab. Muara Enim, para Ibu-ibu Darma Wanita serta masyarakat umum.

Herdianto menjelaskan tahapan proses pembuatan Batik ini, mulai dari proses pelilinan motif, pewarnaan, perebusan kain sampai penjahitan. Bahan dasar batik kemudian dibuat baju, selendang, dan bahan jadi lainnya, tiap bulan para WBP bisa menghasilkan 7-10 batik.

Sementara untuk pemasaran, dilakukan secara online dan offline. Untuk online melalui medsos BLP Lapas Muara Enim, sedangkan untuk offline penjualan langsung bekerjasama dengan ‘Gerai oleh-oleh Muara Enim’ dan Disperindag Muara Enim.

Kakanwil Kemenkumham Sumsel, Harun Sulianto mengapresiasi program pembinaan membatik tersebut. Ia mendorong agar seluruh Lapas, Rutan, dan LPKA terus menggelar program pembinaan untuk menjadikan para Warga Binaan menjadi SDM yang unggul, mandiri, dan produktif saat jalani dan setelah menjalani masa pidananya. (*)

  • Bagikan