MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pasca PSI melakukan deklarasi terhadap dirinya maju Capres 2024. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melakukan safari politik ke berbagai daerah.
Salah satu kota Makassar, Pada Sabtu-Minggu (8-9/10/2022). Dalam lawatan capres digadang-gadang menjadi jagoan kuat Presiden Jokowi itu menyisir mulai dari Lorong hingga kegiatam di Hotel.
Awalnya, saat di Makassar, Ganjar Pranowo sowan ke kediaman Habib Syekh Abdul Rahim Puang Makka (Habib Puang Makka) di Jalan Baji Bicara Kota Makassar, Sabtu kemarin (8/10).
Pada Minggu (9/10) pagi. Dalam kesempatan ini, Ganjar mengajak pelari Makassar meramaikan acara inti Borobudur Marathon 2022 di Benteng Roterdam Makassar.
Ganjar juga mengunjungi Lorong Wisata Sydney (Cipta Karya), di BTN Citra Tello Permai, Kelurahan Tello Baru, Kecamatan Panakkukang, Minggu siang.
Selain itu, dia juga mengahadiri pembukaan musyawarah daerah (Musda) Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) Sulsel dan dialog kebangsaan di Hotel Swiss - Bellin Hotel Pantai Losari Jl. Pasar Ikan Kecamatan Ujung pandang Kota Makassar.
Direktur Lembaga Konsultan Politik Nurani Strategic, Nurmal Idris menyebutkan lawatan Ganjar ke Sulsel ada tujuan tertentu di Pilpres 2024.
"Ganjar adalah bagian penting dari konstalasi pilpres yang saat ini tengah bergulir," ujarnya, Selasa (11/10/2022).
Maka, perjalanan apapun yang dilakukan Ganjar dimaknai sebagai manuver politik. Kemunculannya di Makassar apalagi bersama DP yang juga bagian dari konstalasi politik lokal jelang Pilgub Sulsel 2024. Apalagi bersama ke lorong wisata.
"Tak bisa dihindari dari kesan politis. Dan, menurut saya safari dan perjalanan seperti ini sangat diperlukan tokoh-tokoh politik seperti Ganjar untuk meluaskan pengaruh politiknya," ungkasnya.
Sedangkan, Direktur IPI Suwadi Idris Amir menilai, saat semua figur yang ingin menatap kontestasi pilpres 2024 pasti muatan nya politik yang terkemas silaturahmi jika ke Sulsel.
"Karna Sulsel daerah strategis yang haris di kuasai figur jika ingin kuasai Electoral di kawasan indonesia timur," katanya.
Lanjut dia, jadi tentu Ganjar muatannya adalah menggarap sulsel. Adapun DP selaku walikota tentu akan diuntungkan dengan kehadiran tokoh nasional yang populer untuk kesempetan bagi DP dongkrat citranya ke tokoh nasional.
"Dengan menyiapkan panggung bagi figur di kota Makassar dan itu sah saja selaku walikota Makassar," tuturnya.
Sedangkan, Pengamat Politik UIN Alauddin Makassar, Attock Suharto mengatakan kehadoran Ganjar di Sulsel bagian dari citra politik menatap Pilpres 2024.
"Apapun yang dilakukan Ganjar dan kemanapun dia berkunjung dapat dikatakan sedang melakukan silaturahmi politik," katanya.
Kaitan Danny, dampingi dari acara di Benteng Roterdam hingga di lorong wisata. Attock menyebutkan termasuk Danny, siapapun Tokoh nasional yang datang di Makassar tidak ada masalah jika Pak Danny mendampingi termasuk Pak Ganjar.
"Sebagai pembina politik di Makassar tentu dia memiliki tanggung jawab atas kepentingan politik di Makassar," singkatnya.
Diketahui, saat melepas ratusan pelari yang mengikuti ajang Bank Jateng Friendship Run yang mengambil start di Benteng Roterdam.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengucapkan terimakasih atas apresiasi runners Makassar yang telah bersemangat mengikuti ajang Friendship Run ini.
Ia berharap Borobudur Marathon itu bisa dihadiri oleh banyak kalangan. Utamanya para pelari.
"Saya harap runners Makassar bisa ikut Borobudur Maraton nanti. Terimakasih apresiasinya dan antusias runnersnya kota Makassar," harap Ganjar.
Diketahui, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berkunjung ke Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Ganjar diberi nama gelar bangsawan suku orang Makassar, ‘Deng Manaba’. Manaba diambil dari kata Taba artinya tepat sasaran, jitu, selalu menang
Bahkan lewat akun sosmed (sosial media) Twitter, @ganjar_pranowo memposting fotonya diberikan gelar oleh Danny dengan keterangan saling mendukung demi persatuan ke depan.
"Wah kalau pak wali kota Makassar Danny Pomanto sudah menyampaikan begitu, artinya memang tidak ada lagi alasan untuk tidak berpegang tangan semakin erat, sejarah menyatukan kita. Sejarah pula akan menyatukan kita atas nama Indonesia," tulis Ganjar dikutip awak media. (C)