Dalam acara doa bersama yang juga dihadiri oleh perwakilan suporter sepak bola se Kabupaten Bone yakni Arema FC (Aremania), PSM Makassar (The Macz Man Area Bone), Persela (LA Mania), Persib Bandung (Bobotoh), Persis Solo ( Pasoepati ) dan Madura United (K-Conk) ini, Danyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel Kompol Nur Ichsan, S.Sos., M.Si. menjelaskan bahwa kegiatan tersebut digelar atas perintah Dansat Brimob Polda Sulsel Kombes Pol Heru Novianto, S.Ik, M.Han dan bertujuan untuk mendoakan korban yang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan Malang.
Selain itu, tambah Ichsan, kegiatan ini juga sebagai ajang duduk bersama dan silaturahmi antara aparat dan para suporter sepak bola agar kejadian di Stadion Kanjuruhan tidak terjadi lagi khususnya di Kabupaten Bone.
" Kami keluarga besar Brimob Bone menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya atas kejadian yang merenggut nyawa lebih dari 100 orang di stadion Kanjuruhan Malang. Acara doa bersama ini kami gelar sebagai wujud rasa simpati kepada para korban serta sebagai wadah introspeksi bersama agar semua pihak tidak saling menyalahkan dengan adanya kejadian tersebut," ungkap Kompol Nur Ichsan.
Sementara itu, perwakilan supporter Aremania yang juga selaku Ketua cabang Aremania Bone, Mukhlis Effendi mengatakan, sangat berterima kasih dan apresiasi kepada Danyon Brimob Bone yang telah memfasilitasi kegiatan doa bersama ini dan dirinya juga berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan setiap tahun.
"Kami ucapkan terima kasih banyak kepada Komandan Brimob Bone yang telah bersimpati dan memfasilitasi acara doa bersama bagi para korban Tragedi Kanjuruhan, mudah-mudahan kegiatan ini menjadi wadah untuk kemajuan sepakbola Tanah Air," tutur Mukhlis.
Dirinya juga mengatakan bahwa tidak bisa merubah warna simbol masing-masing suporter, namun dirinya yakin dengan peristiwa itu bisa menjadikan suporter di Indonesia solid dan tetap bersatu.
"Ini adalah titik balik bagi kita semua. Semua suporter yang ada menjadi wadah bersama. Kita hanya rival 90 menit dalam pertandingan, namun setelah itu, kita semua adalah saudara, kita semua adalah Indonesia," tambahnya.
Hal senada juga disampaikan oleh perwakilan suporter PSM Makassar, Haekal menyebutkan, pihaknya berterima kasih kepada seluruh suporter dan Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel karena dengan adanya kegiatan ini dapat memupuk soliditas serta merekatkan dan mempersatukan kembali para suporter Indonesia.
" Sepakbola adalah ajang pemersatu bukan memperlebar perbedaan, oleh karena itu dari kejadian ini kita banyak memetik pelajaran bahwa warna baju bukan penghalang persatuan melainkan sebagai kekayaan identitas bersama untuk mempersatukan bangsa, dan kami juga yakin kepada Polri untuk tetap dapat terus menjaga situasi Kamtibmas di negara kita ini dengan baik," paparnya.
ucha/raksul