TAKALAR, RAKYATSULSEL - Progres pembangunan Rumah Sakit Internasional (RSI) di Desa Aeng Batu-batu, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan terancam mangkrak.
Pasalnya, mega proyek yang menelan anggaran sekira dua ratus miliar tersebut yang menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) diperkirakan baru berjalan pengerjaan 50 persen.
Menyikapi hal itu, satuan tugas khusus pencegahan tindak pidana korupsi (Satgassusgah) Polri meminta agar pengerjaan pembangunan rumah sakit itu dipercepat atau selesai tepat waktu.
“Kami minta rekanan untuk merampungkan pembangun RSI ini sebelum masa pekerjaan berakhir Desember mendatang, selain ada beberapa item kegiatan yang harus diperbaiki oleh pihak rekanan, kami minta juga untuk menghindari terjadinya tindak pidana korupsi,” kata Hotman Tambunan ketua tim Satgassusgah Polri, (12/10).
Sebelum, tim Satgasusgah Polri memantau langsung pekerjaan RSI Galesong Utara, mereka terlebih dahulu menggelar pertemuan dengan Bupati Takalar bersama OPD yang bertanggung jawab atas penerimaan dana PEN tersebut di kantor Bupati Takalar.
Bupati Takalar, Syamsari Kitta yang menerima tim Satgassusgah Polri menyampaikan harapan agar rumah sakit maupun proyek jalan betonisasi bisa segera rampung dan difungsikan agar dinikmati masyarakat dipenghujung tahun 2022 ini.
"Kalau bisa semua proyek yang dibiayai dana PEN dapat selesai pada minggu pertama bulan Desember 2022 ini, sehingga manfaatnya bisa dirasakan masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan pantuan wartawan dilapangan, tim Satgasusgah juga mengkroscek sejumlah titik pengerjaan proyek jalan betonisasi yang juga dibiayai oleh dana PEN tersebut. (A)