Pemprov Diminta Lebih Perkuat Ketersediaan Stok  Beras di Sulsel  

  • Bagikan
Pimpinan Wilayah Bulog Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Bakhtiar AS

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Gubernur Sulawesi Selatan meminta kepada seluruh Pemerintah Daerah untuk menjaga ketahanan stok beras di Sulsel. Dengan cara, untuk tidak menyuplai beras ke provinsi lain.

"Nanti surat edaran saya tentunya rujukannya dari BULOG. Kabupaten mana saja yang menahan dulu berasnya, supaya kita agak normal (stok beras). Maksud saya, minimil tidak melarang kirim keluar ke provinsi lain, tapi kami mohon juga dengan sangat untuk mengkakulasi stok yang ada dikabupaten itu sendiri," terangnya, Rabu (12/10).

Andi Sudirman menyebut permintaan tersebut berdasarkan arahan dari pemerintah pusat agar Sulsel memperkuat stok beras di wilayahnya. "kami tekankan ini karena ada mandat dari nasional, Sulsel harus lebih memperkuat stoknya," ucapnya.

Andi sudirman menyebutkan berdasarkan produksi beras month to month (mtm), stok beras tahun lalu sekitar 2 ribu ton lebih, sekarang tersisa 120 ribu ton.

"Karena banyak di provinsi lain gagal tanam, sementara Sulsel agak bagus produksi cuma sekarang pasar ke pasar banyak sekali yang keluar ke provinsi lain. Sampai sekarang banyak provinsi lain yang kurang tapi kita yang terus suplai," jelasnya.

Maka dari itu, Pemprov Sulsel berupaya agar ketersediaan stok beras di Bulog untuk dapat ditingkatkan lagi sehingga menjadi lebih stabil "Kami sekarang mau bagaimana stok di Bulog lebih ditingkatkan lagi," pungkasnya.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Bakhtiar AS mengatakan kondisi ketersediaan stok beras di Sulsel cukup aman. "kalau khusus untuk regional Sulawesi Selatan, sebenarnya tidak ada masalah selama sesuai kebutuhan kita," sebutnya.

Bakhtiar mengatakan ketersediaan stok beras di Sulsel yang ada saat ini sekitar 120 ribu ton. Di mana jumlah tersebut masih akan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 18 bulan ke depan. Dengan jumlah penduduk sekitar 9 juta di Sulsel.

Hanya saja, kata dia, yang menjadi persoalan adalah Pemerintah Pusat meminta untuk ketersediaan stok beras di Sulsel untuk lebih ditingkatkan.

Apalagi, Pemerintah pusat memandang Sulsel sebagai sentra produksi terbesar yang ada di Indonesia. Dengan berkontribusi sebesar  20 persen mengisi cadangan beras nasional.

Maka dari itu, Ia menyebut Pemerintah Provinsi mendorong Pemda untuk saling bersinergi untuk menstabilkan terlebih dahulu ketersediaan beras di Bulog Sulsel sebelum akhirnya akan menyuplai ke provinsi lain.

"Pak gubernur juga memberi support melalui edaran kepada bupati walikota supaya sama-sama kita koordinasi supaya Bulog ini diisi dulu baru nanti ada keluar," tutupnya. (B)

  • Bagikan

Exit mobile version