"Ini sementara kita carikan solusi, termasuk lada karena lada terbaik ada di Luwu Timur," ujarnya.
Untuk saat ini, kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Timur belum memiliki program untuk membeli hasil pertanian masyarakat. Dirinya masih mencari formula khusu untuk itu. Apalagi perubahan iklim bisa membuat gagal panen.
"Ini sementara kita diskusikan, bagaimana kita bisa melindungi petani, terutama harga gaba, bisa turun sampai dengan angka Rp4.000," bebernya. (A)