MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Budiman tak menyangka dirinya menjadi orang nomor satu di Luwu Timur. Di mana, awal meniti karir hanya seorang guru olahraga di SMA Negeri Kota Makassar.
"Tentu perjalan jauh 26 tahun menjadi pegawai, mutasi ke Luwu Timur 2004, menjadi kepala bidang, kepala dinas tata ruang, staf ahli hukum. Perjalan panjangan ini tidak ada yang tahu," ungkap Budiman saat podcast di Kantor Harian Rakyat Sulsel, Kamis (13/10).
Dirinya menyebutkan sebelum dimutasi ke Luwu Timur, sempat menjadi guru teladan di Kota Makassar. Bahkan cita-cita tertingginya hanya menjadi kepala dinas.
"Alhamdulillah saat ini menjadi bupati di Luwu Timur, karena saudara saya, Almarhum pak Husler meminta saya untuk mendampinginya," ujarnya.
Sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Luwu Timur Budiman belum bisa memberikan langkah politiknya 2024 mendatang. Apakah akan maju sebagai caleg atau tetap menjadi ikut kontestasi pilkada.
"Saya hanya mengalir saja, karena saya tidak pernah menyangka jadi bupati, saya kerja saja, kita tidak tahu apa yang terjadi nantinya," tuturnya. (A)