LUWU, RAKYATSULSEL - Sat Narkoba Polres Luwu menangkap AM (30) terduga pelaku penyalagunaan Narkotika Golongan I jenis Shabu, Rabu 12 Oktober 2022 di pinggir jalan poros Palopo - Makassar, Desa Puty Kec. Bua Kab.Luwu
Dari tangan pelaku diamankan Barang Bukti 3 (Tiga) shacet plastik ukuran besar berisikan kristal bening Narkotika jenis shabu, berat kotor 96,08 gram, 2 (dua) buah kantongan plastik kresek (pembungkus shabu), 1 (satu) unit HP
Kasat Narkoba Polres Luwu AKP Mustari Alam, S.Sos mengatakan bahwa berawal adanya informasi dari masyarakat / informan bahwa inisial MS (DPO) sering mengedarkan atau menjual Narkotika jenis Shabu di daerah Kecamatan Bua.
"Atas informasi tersebut maka Personil Satuan Res Narkoba Polres Luwu yang dipimpin oleh Kanit II Sat Res Narkoba Aipda Andi Arham melakukan penyelidikan dengan cara mencari nomor handphone inisial MS," terangnya, Kamis (13/10/2022)
Dilanjutkan diterangkan bahwa salah satu petugas Sat Res Narkoba menyamar sebagai pembeli shabu dan memesan shabu kepada Inisial MS, setelah sepakat jumlah dan harga shabu yang dipesan kemudian disepakati janjian bertemu untuk melakukan transaksi Shabu.
"Sekitar pukul 22.00 wita terduga pelaku datang mengendarai sepeda motor dan langsung menghampiri petugas kepolisian yang menyamar sebagai pembeli shabu lalu bertanya bahwa 'Kita yang pesan barang', lalu dijawab petugas yang menyamar 'iya bos', kemudian terduga pelaku menyerahkan 1 ( satu) shacet shabu dan dilakukan penangkapan dan pengeledahan," Ujar Mustari.
Dikonfirmasi terpisah Kapolres Luwu AKBP Arisandi, SH, S.I.K, M.Si membenarkan penangkapan tersebut, pelaku saat ini kita amankan di Mapolres Luwu untuk dilanjutkan penyidikan dan BB dan Urine Pelaku menunggu hasil Labfor.
" Dari hasil interogasi tentang kepemilikan shabu tersebut pelaku AM (30) mengakui bahwa keseluruhan shabu tersebut diperoleh dari inisial MS (DPO) dan mengaku bahwa hanya disuruh oleh inisial MS untuk mengantar shabu kepada pembelinya dengan mendapat imbalan atau upah berupa uang", terangnya.
" Atas perbuatannya pelaku kita jerat Pasal 114 Ayat (2) atau kedua Pasal 112 Ayat (2) UU RI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman pidana penjara 4 tahun hingga 20 tahun," ujar AKBP Arisandi. (B)