RAKYATSULSEL - Dalam rangka menyambut Muktamar As’adiyah XV, panitia pelaksana menggelar Kuliah Umum dan Simposium Nasional Kajian Keislaman Multidisipliner Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah. Gedung Assa’adah, digelar 15 s/d 17 Oktober 2022.
Pada acara tersebut panitia Muktamar hadirkan beberapa narasumber, salah satunya Dr. Muhammad Nuruzzaman, S.Ag., M.Si Staf Khusus Menteri Agama RI, Bidang Toleransi, Terorisme, Radikalisme, dan Pesantren.
H. Bunyamin Yafid, Lc., MA Ketua Muktamar As’adiyah Gurutta H. Bunyamin Yafid, Lc., MA dalam sambutannya mengatakan bahwa acara ini dalam rangka menyambut Mukatamar As’adiyah, menurutnya Muktamar ini merupakan warisan wali wali Allah Subhanahu waTa’ala dimasanya, As’adiyah termasuk pondok pesantren tertua di Sulawesi Selatan dan sudah 93 tahun ungkapnya.\
As’adiyah ini adalah nikmat Allah, disamping berjuang tentang aqidah dimasanya juga ikut andil dalam memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, karena berdiri tahun 1930 dan para guru-guruta dulu banyak pejuang bangsa, sehingga As’adiyah ini tidak mungkin dan mustahil menyebarkan aliran kekerasan dan radikal karena gurunya termasuk pendiri bangsa Republik ini.
Maka tema Muktamar ini adalah ” Transformasi Nilai-nilai Wasathiyah As’adiyah Menuju Indonesia Tangguh dan Bermartabat” jelas Bunyamin, Owner Annur Maarif.
Mewakili Ketua Umum, Gurutta Drs. H. Andi Muh. Hasbih, M.Si, Sekertaris Pengurus Pusat Pondok Pesantren As’adiyah menyampaikan ucapan terima kasih atas kedatangan Dr. Muhammad Nuruzzaman, Staf Khusus Menteri Agama di Pondok Pesantren As’adiyah
Drs. H. Andi Muh. Hasbih, M.Si Selamat datang Gus di Pondok Pesantren As’adiyah, sapa Gurutta Hasbih. Mewakili Anregurutta Ketua Umum kami sampaikan ucapan terima kasih kepada Gus Nuruzzaman atas kehadirannya, juga kepada Bapak Kakanwil Kemenag Sulsel bersama rombongan, semoga kegiatan ini mendapat berkah, harapnya.
Lanjut, Gurutta Hasbih tegaskan bahwa Pondok Pesantren As’adiyah adalah sebagai penjaga pertahanan benteng aswaja, tentu paparan paham-paham redakalisme apalagi terorisme di Pondok Pesantren As’adiyah sangat tidak mungkin, tegasnya.
Dilanjutkan dengan membuka kegiatan tersebut dengan resmi. Pada kesempatan tersebut juga hadir Kakanwil Kemenag Sulsel, Drs. KH. Khaeroni., M.Si menyampaikan apresiasi kepada panitia Muktamar As’adiyah atas kegiatan Kuliah Umum dan Simposium Nasional, Kajian Keislaman Multidisipliner Pondok Pesantren As’adiyah
Drs. KH. Khaeroni, M.Si “Begitu masuk dirungan ini dan yang paling membahagiakan buat saya adalah tulisan Kajian Keislaman Multidisipliner, karena orang radikal itu sebahagian Umum memandang Islam secara monodisipliner” ujarnya.
Menurutnya, persoalan radikal bukan hanya terjadi pada zaman sekarang saja dan juga bukan hanya di agama islam, bahkan dari dulu persoalan redakalisme ini sudah ada. sambungnya.
Kita berharap melalui Kuliah Umum ini, Dr. KH. Nuruzzaman bisa memberikan bimbingan kepada kita semua, mudah-mudahan kita semua menjadi bahagian ummat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang memperoleh barokah dan hidayahnya harap Khaeroni..
Hadir pada pembukaan acara tersebut Prof. Dr. H. Syahabuddin, M.Ag, Rektor IAIN Bone, Dr. KH. Kamaluddin Abu Nawas, M.Ag Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga UIN Alauddin Makassar, H. Muhammad Tonang, S.Ag., M.Ag Kabid Urais Kanwil Kemenag Sulsel, Dr. H. Muhammad Yunus, S.Ag., M.Ag Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Wajo, beserta tamu kehormatan lainnya. (jo)