MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Universitas Muslim Indonesia dan Universitas Balikpapan jalin kerjasama. Penandatanganan MoU dan PKS dilakukan oleh Rektor UMI Makassar Prof. Dr. H. Basri Modding SE, M.Si, dengan Rektor Universitas Balikpapan Dr Isradi Zainal ST, MT, MH, MM, DESS, IPU, A.Eng.
Tentang Penerapan Sistem Kesehatan Holistik dan Komprehensif pada Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Daerah Pendukung dan dilanjutkan Penandatanganan PKS antara Dekan Fakultas Hukum UMI Makasar dan Dekan Fakultas Hukum Universitas Balikpapan di Conference Room Kampus UNIBA, Jumat (14/10/2022).
Rektor UMI, Prof. Dr. H Basri Modding, SE.,MSi dalam sambutannya mengatakan UMI senantiasa membangun jalinan kerjasama dengan berbagai pihak. “ untuk maju ke depan, maka harus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki visi dan misi yang sama untuk memberikan kontribusi dalam membangun bangsa, upaya melahirkan SDM yang berkualitas.
Harapan kita semua, dan sesuai SOP UMI, kerjasama tidak hanya dalam bentuk formal dengan penandatanganan MoU dan PKS tapi lebih ditekankan pada implementasinya, ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Prof Basri juga memperkenalkan UMI sebagai PTS, pertama di luar Pulau Jawa terakreditasi Unggul.
UMI memiliki visi yaitu bagaimana menghasilkan manusia yang berilmu amaliah, berwawasan ilmiah dan berahlakul karimah serta berdaya saing tinggi. UMI memiliki student body kurang lebih 24.000 mahasiswa 60 Program Studi, 15 diantaranya program pasca sarjana dan 22 Program Studi yang terakreditasi A. 10 Program Studi terakreditasi Unggul Saat ini UMI mencanangkan menuju smart University.
hal ini merespon era teknologi informasi. “Insya Allah UMI dengan UNIBA akan bergandengan tangan,bersinergi dalam bidang tri dharma perguruan tinggi, khususnya berkontribusi untuk IKN Nusantara” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Uniba, Dr. Isradi Zainal menyampaikan, bahwa UMI dan UNIBA melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dan PKS tentang Penerapan Sistem Kesehatan Holistik dan Komprehensif pada Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dan Daerah Pendukung.
“ Di Indonesia, jika bicara tentang IKN membutuhkan kontribusi dari berbagai pihak termasuk UMI dan UNIBA.