MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sejumlah Guru Pendidikan Agama Islam menemui Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi di Swissbell Hotel Makassar, Minggu (16/10) kemarin.
Para guru curhat mengenai kondisi saat ini terutama persoalan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Sulawesi Selatan.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menjelaskan, mereka hadir menceritakan suka duka menjadi guru agama Islam. Selama ini, mereka seperti anak tiri dalam dunia pendidikan.
Di mana, para Guru Agama Islam dalam sepekan harus mengajar selama 33 jam. Itu, lantaran minimnya tenaga pendidik baik honorer maupun ASN untuk formasi guru agama Islam.
"Akibat guru-guru pendidikan agama Islam kurang diakomodir atau seperti dianaktirikan Sulsel khususnya Kota Makassar seperti darurat guru agama," tegasnya.
Keluhan ini, kata Ketua DPW PAN Sulsel ini menyebutkan akan dijadikan bahan prioritas untuk disampaikan ke pemerintah pusat. Ia mengimbau agar hal ini apalagi soal PPPK diteruskan ke masing-masing kepala daerah di Sulsel.
"Sebab, kebutuhan PPPK merupakan otoritas pemda dengan melihat kebutuhan dan formasi calon PPPK," ujarnya.
Selain persoalan PPPK, mereka yang hadir juga menitipkan pesan agar ada penambahan anggaran bagi Gebyar Pendidik Agama Islam atau Pentas PAI yang rutin diselenggarakan tiap tahun.
Sebab, menurut mereka Pentas PAI menjadi faktor utama dalam menarik minat siswa untuk giat mempelajari ilmu agama Islam. (Fahrul/Raksul/A).