"Sehingga kita selalu gaungkan dan upayakan bagaimana memfokuskan ke depan agar anak-anak muda atau kaum milenial mau terjun ke sektor pertanian mulai sekarang," terangnya.
Untuk petani milenial ini, Ashar mengaku pihaknya telah memberikan pelatihan kepada sekitar 3.000 orang. Hal inipun sejalan dengan program kerja nyata Bupati dan Wakil Bupati Wajo, Amran Mahmud-Amran, yakni pertanian terpadu dan mencetak entrepreneur baru.
Ashar menuturkan, program Tani Bangkit ini salah satu upaya mewujudkan harapan Bupati Wajo untuk peningkatan produksi padi satu juta ton per tahun. Tercatat, Wajo sanggup memproduksi rata-rata 800 ribu ton.
Mewujudkan hal itu, Dinas PKP Wajo terus mengupayakan dan mencarikan solusi ketersediaan air untuk sawah tadah hujan agar bisa tertanami dua kali setahun.
"Begitu juga solusi untuk permasalahan pupuk. Kita juga harapkan kepada petani agar menggunakan benih yang direkomendasikan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) atau benih yang berlabel," ucapnya.
Ashar menuturkan, ketika semua permasalahan tersebut terselesaikan, ditambah dengan makin banyaknya milenial yang tertarik untuk terjun ke pertanian, maka program Tani Bangkit dan produksi satu juta ton adalah keniscayaan.
"Kita berharap dengan kerja keras dan kebersamaan kita semua, termasuk petani dan petani milenial kita serta mengharapkan rahmat Allah subhanahu wa taala, produksi padi Kabupaten Wajo pada tahun-tahun mendatang bisa naik menjadi satu juta ton per tahun," harapnya. (*)