MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sulsel hanya menargetkan perolehan suara sebanyak 15 persen pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 mendatang semua tingkatan. Partai Berlambang Mercy ini tak mematok berapa perolehan kursi, namun perolehan suara.
"Ini juga yang disampaikan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bahwa target kursi parlemen kita sampai 15 persen. Target ini lebih profesional dan terukur," kata Ketua DPD Demokrat Sulsel, Ni'matullah
"Kalau ada Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang capaiannya bisa melampaui 15 persen, tentu sangat Alhamdulillah. Karena dengan angka 15 persen saja, kita sudah bisa menang," lanjut..
Wakil ketua DPRD Sulsel ini memberikan contoh pada Pemilu 2019 lalu, Demokrat Sulsel hanya memperoleh 10 kursi. jika dipresentasikan kata dia hanya 11 persen perolehan suara dari 85 anggota DPRD Sulsel saat ini.
"Saya target jumlah suara 15 persen, apakah nanti saya dapat 12 kursi, 13 kursi, Alhamdulillah. Kita mau lebih terukur," ujarnya.
Dirinya menegaskan bahwa dalam kontestasi pemilihan calon legislatif (Pileg), Partai Demokrat hanya berbicara target capaian saja. Karena, fokus Partai Demokrat mulai Dewan Pimpinan Pusat (DPP) hingga DPC adalah bagaimana memenangkan Pemilu pemilihan presiden (Pilpres).
"Survei kita sejauh ini sudah di dua digit, yakni sekitar 13 sampai 14 persen. Itu tingkat nasional. Sementara di Sulsel, survei Partai Demokrat sudah pada angka 11 sampai 12 persen. Tapi, kita tidak boleh terlena dengan angka hasil survei, karena penentuannya ada di TPS," katanya.
Untuk itu, Ni'matullah meminta seluruh kadernya untuk fokus meraih kemenangan Pemilu 2024. Pemilu 2024, lanjutnya, harus menjadi momentum memperbarui semangat juang para kader.
"Kader harus setia pada aspirasi masyarakat. Bagaimana perjuangan Partai Demokrat selaras dengan keinginan masyarakat. Karena harapan rakyat adalah perjuangan Demokrat,” jelasnya.
Dirinya menyebutkan Pemilu 2024 nanti pertarungan sangat keras, sehingga dia harapkan kepada seluruh kader yang ada di 24 Kabupaten/Kota untuk membuka ruang kepada siapa saja ingin bergabung dengan Partai Demokrat. Ini bukan permasalah persaingan antar kader.
Ni'matullah menyebutkan hasil kursi hilang karena ada keegoisan orang perorang. Dimana ada tokoh yang memiliki pengaruh untuk bisa mendongkrak suara partai, namun dihalangi untuk bergabung karena takut kalah."Ego seperti ini harus kita lepaskan, siapa yang duduk itu rezekinya. Jadi mari kita bertarung dengan sehat, jangan halangi orang (bergabung dengan partai Demokrat)," tegasnya. (Fah/Raksul/A)