"Jadi, daripada nelayan melepaskan kembali ikan tokek yang ikut tertangkap ke danau, kita minta dari mereka dan kita membeli dengan harga Rp750/kilogram (kg) yang kering dan Rp500/kg yang basah/tidak kering," ujar Nasfari yang dikonfirmasi, Jumat (21/10).
Nasfari melanjutkan, setelah dikeringkan, pihaknya mengolahnya bersama beberapa bahan lainnya untuk dijadikan pakan ikan.
"Untuk 1 kg ikan tokek kering itu dihasilkan dari sekitar 6 kg ikan tokek basah. Ini yang kita olah, mesin pengolahnya ada di kantor. Untuk pakan perkilogramnya bisa dijual dengan harga Rp9.000 sampai Rp10.000," terangnya.
Nasfari menuturkan, sampai saat ini pihaknya telah menyampaikan kepada para nelayan agar mengumpulkan ikan tokek yang telah ditangkap. Daerah lain pun tertarik dengan upaya yang telah dilakukan Dinas Perikanan Wajo.
"Sekarang beberapa daerah telah berkunjung studi tiru melihat peralatan yang dipakai untuk membuat pakan ikan, seperti di antaranya Kabupaten Luwu Utara dan Kabupaten Sidrap," ungkapnya.
Nasfari menjelaskan, tujuan utama dari program ini adalah untuk mengurangi populasi ikan tokek di Danau Tempe yang sangat meresahkan nelayan. Selain itu, sebagai upaya persuasif agar mereka tidak membuang kembali ke danau ikan tokek yang ikut tertangkap.