JAKARTA, RAKYATSULSEL - Koordinator PCBM BPP KKSS, Prof. Dr. Awaluddin Tjalla menyampaikan, bahwa Ketua Senat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, Kepulauan Riau Assoc. Prof. Datok Dr. Abdul Malik, akan menjadi salah satu narasumber pada Pertemuan Cendekiawan Bugis-Makassar-II (PCBM) pada tanggal 7 November 2022 mendatang di Jakarta.
"Datok Malik mengaku memiliki keturunan Bugis, yakni nenek dari Bugis dan kakek dari Melayu Kepulauan Riau," ujarnya
Sementara Dato' Malik mengaku telah menjadi pemerhati dan peneliti pemikiran Raja Ali Haji sejak kuliah di Universitas Riau, dilanjutkan ke program master di IKIP Malang, terus sampai program doktor di University Pendidikan Sultan Idris, Malaysia.
"Saya telah menulis banyak artikel ilmiah di beberapa jurnal dan media massa tentang profil, pemikiran, dan pengaruh Raja Ali Haji," kata Dato Malik.
Raja Ali Haji adalah salah satu pemikir ulung yang memiliki pandangan jauh ke depan, melampaui zamannya, dengan gigih memperjuangkan persatuan bangsanya melalui Bahasa Indonesia.
Pemerintah telah mengapresiasi legasi Raja Ali Haji dengan memberikan gelar Pahlawan Nasional.
Sulit dibayangkan jika kita tidak memiliki Bahasa Persatuan, karena hampir tiap daerah dan suku memiliki bahasa lokal masing-masing di seluruh Nusantara.
"Semua peneliti Raja Ali Haji telah memberikan apresiasi yang begitu tinggi terhadap warisan intelektual Raja Ali Haji di berbagai bidang, seperti bahasa, agama, etika, budaya, dll," pungkas Datok Malik.
Selain itu, Sekretaris Panitia PCBM-II, Jaya Lupu juga menyampaikan, Pertemuan Cendekiawan Bugis-Makassar-II mendatang juga akan mengupas tuntas dua profil, pemikiran, pengaruh, dan pandangan sarjana modern terhadap dua sosok pemikir besar dari tanah Bugis, yakni Syekh Yusuf Al-Makassar dan Raja Ali Haji pada tanggal 7 November 2022 di Perpustakaan Nasional RI Jakarta. (*)