TORAJA UTARA, RAKYATSULSEL - Seorang pedagang daging di kabupaten Toraja Utara (Torut), Frans A. Tandingan alias Pong Bintang (45 tahun) menemukan beda yang diduga granat aktif, dibawah pohon bambu, tepat di samping tempat penjualan daging miliknya, yang berjarak sekitar 50 meter dari jembatan Tagari, kecamatan Tallunglipu Torut, Jumat, 21 Oktober 2022.
Menurut Pong Bintang, kepada media bahwa dirinya tidak sengaja menginjak sebuah batu yang berada disamping meja jualan daging miliknya dan dirinya awalnya mengira itu adalah emas yang sudah berkarat, namun setelah memperhatikan seksama dirinya langsung terpikir bahwa benda itu sangat mirip dengan granat tua yang kemungkinan masih aktif karena masih lengkap dengan cincinnya.
Dikatakan Pong Bintang bahwa dirinya memanggil temannya Yuli Kendek alias pong Rian (43 tahun) dan memintanya segera melapor ke polisi.
Senanda dengan itu Yuli Kendek kepada media mengatakan, temannya menemukan sebuah benda yang mirip granat dan meminta dirinya melapor ke polisi.
Tanpa berpikir panjang karena kaget temannya meminta segera melaporkan, dirinya pun langsung ke kantor polisi untuk melaporkan soal temuan tersebut.
Polisi bersama TNI pun datang melihat dan memasang police line serta menempatkan petugas untuk menjaga.
Sementara itu, Kapolres Torut, AKBP Eko Suroso saat dikonfirmasi RAKYATSULSEL di Mapolres Torut, Jumat 20 Oktober, membenarkan adanya temuan warga atas nama Frans A.
Benda tersebut yang diduga granat nenas aktif yang masih lengkap dengan cincinya.
"Kalau secara fisik itu granat nanas, namun untuk memastikan itu granat aktif atau bukan, saya menghubungi komandan satuan Brimob dan diperintahkan untuk mengamankan. Nanti akan ada satuan dari Gegana yang akan menangani. Karena ini mengandung bahan yang berbahaya sehingga membutuhkan penanganan khusus," beber Eko.
Dijelaskan Eko, bahwa kepolisian menerima laporan dari warga sekitar pukul 09.00 WITA, dan setelah menerima laporan dari masyarakat tim dari Polres Torut langsung turun ke lokasi dan memang police line untuk agar masyarakat tidak mendekati benda tersebut, sambil menunggu tim dari Parepare. (Ely/Raksul)