MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Lambang Basri berhasil meraih gelar Guru Besar Universitas Muslim Indonesia (UMI) usai meneliti persoalan kemacetan dalam kawasan perkotaan.
Ia membawakan pidato dengan judul Penerapan Manajemen GGKK Sebagai Alternatif Mengatasi Problem Kemacetan Kawasan Perkotaan di Gedung Al-Jibra Kampus UMI, Senin (24/10).
Menurut Lambang Basri, solusi dalam penanganan kemacetan yakni menggunakan metode ganjil-genap. Bahkan, sejumlah kota dengan status metropolitan telah menerapkan dalam rangka mengurai kemacetan.
"Istilah ini dalam mengimplementasi kebijakan mengatasi fenomena lalulintas yang dianggap padat, terutama pada jalan-jalan mayor," papar Lambang Basri.
Kata dia, konsep ini banyak kota besar telah berhasil menjalankan pola ini. Hanya saja, tak sedikit daerah yang belum merasakan dampak positif yang signifikan dari metode ganjil-genap.
Lebih jauh, mantan WR III UMI ini menilai kebijakan penerapan ganjil-genap masih dipandang sebagai fenomena kebijakan yang muaranya hanya memindahkan titik macet sekitar ruas jalan.