SURABAYA, RAKSUL — Pemerintah Kota Parepare melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) terhadap kegiatan pembangunan yang bersumber dari APBD untuk triwulan III 2022.
Rapat Monev dipimpin langsung Wali Kota Parepare, Dr HM Taufan Pawe di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Rabu, 26 Oktober 2022.
Monev turut dihadiri Wakil Wali Kota Parepare, H Pangerang Rahim, Sekda Parepare, H Iwan Assad, Kepala Bappeda Parepare, Samsuddin Taha, jajaran Kepala SKPD dan pejabat terkait lingkup Pemkot Parepare, serta Direktur PAM Tirta Karajae Parepare, Andi Firdaus Djollong.
Dalam Monev terungkap capaian kinerja pelaksanaan kegiatan dan sub kegiatan pembangunan hingga triwulan III 2022 sudah cukup baik yakni mencapai 75,30 persen. Capaian ini lebih tinggi dibanding periode sama pada 2021 yang hanya 75,08 persen.
Sedangkan realisasi keuangan pada triwulan III hingga 17 Oktober 2022 sudah mencapai Rp547 miliar atau sama dengan 55,98 persen dari total APBD Parepare. Realisasi ini lebih tinggi jika dibanding pada 2021 yang pada triwulan III hanya mencapai 52,43 persen dari total belanja APBD.
Jika dibandingkan dengan capaian triwulan II yakni realisasi fisik 48,31 persen dan realisasi keuangan 27,40 persen, maka pada triwulan III terdapat peningkatan capaian kinerja fisik 26,99 persen, dan realisasi keuangan meningkat 28,58 persen.
Wali Kota Parepare, Taufan Pawe berharap, agar serapan anggaran yang relatif masih rendah ini perlu menjadi fokus perhatian bagi seluruh Kepala SKPD. Agar mempercepat realisasi anggaran pembangunan karena belanja pemerintah sangat berkontribusi besar dalam pemulihan perekonomian daerah pasca pandemi Covid-19, serta menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi daerah.
“Saya instruksikan seluruh Kepala SKPD untuk mengevaluasi faktor-faktor penghambat penyebab rendahnya realisasi anggaran dan segera menemukan solusi dan mengambil langkah-langkah strategis agar serapan anggaran pembangunan dapat ditingkatkan secara signifikan dengan tetap memperhatikan aspek kehati-hatian dalam melaksanakan program kegiatan pembangunan,” ingat Taufan Pawe.
Taufan Pawe kembali mengingatkan, bahwa saat ini sudah berada pada Minggu keempat Oktober 2022, yang berarti pelaksanaan kegiatan pembangunan tahun 2022 tinggal tersisa dua bulan lagi, bahkan waktu efektifnya tinggal 6 Minggu lagi.
“Saya minta kepada seluruh Kepala SKPD harus mampu memanfaatkan secara maksimal waktu yang tersisa untuk memacu kinerja SKPD masing-masing, sehingga realisasi fisik dan keuangan dapat meningkat secara signifikan. Namun demikian, aspek kehati-hatian dalam melaksanakan program kegiatan APBD tetap sangat dibutuhkan agar tidak ada masalah yang timbul di kemudian hari,” pesan Wali Kota Parepare dua periode ini.
Kepala Bappeda Parepare, Samsuddin Taha dalam laporannya mengungkapkan bahwa dari hasil penginputan oleh seluruh perangkat daerah melalui aplikasi Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Kota Parepare Triwulan III, APBD 2022 senilai Rp923 miliar, dan setelah perubahan parsial dua menjadi Rp978 miliar atau meningkat Rp54 miliar (5,94 persen).
“Peningkatan ini didominasi oleh pembayaran penyelesaian pekerjaan tahun sebelumnya yang belum sempat terbayarkan hingga akhir tahun 2021,” ungkap Samsuddin.
Sementara realisasi pendapatan daerah hingga 30 September 2022 adalah senilai Rp640 miliar atau 66,67 persen dari target pendapatan daerah pada perubahan parsial dua yang senilai Rp960 miliar.
“Pendapatan Asli Daerah ditargetkan Rp163 miliar, namun hingga tanggal 17 Oktober 2022 baru terealisasi Rp140 miliar atau 86,06 persen. Kemudian pendapatan transfer, target Rp738 miliar, namun hingga 30 September 2022 yang terealisasi Rp518 miliar atau 70,20 persen. Ditambah lain-lain pendapatan daerah yang sah, target Rp5 miliar, namun realisasinya masih nihil,” papar Samsuddin.
Pada 2022, Pemkot Parepare melaksanakan 171 program, 470 kegiatan, dan 1.625 sub kegiatan pembangunan yang tersebar di 33 SKPD lingkup Pemkot Parepare. (*)