SURABAYA, RAKSUL - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjadi pembicara pada Pelatihan Pengembangan Kompetensi ASN Pemerintah Kota Parepare, yang digelar di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Rabu, 26 Oktober 2022.
Sebelum masuk materi, Gubernur Khofifah bersama Wali Kota Parepare, Taufan Pawe (TP) terlebih dahulu menyantuni anak yatim.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengatakan selamat datang di Kota Pahlawan. Dia mengaku senang berbagi ilmu sesama abdi masyarakat dari berbagai wilayah.
“Untuk Pak Taufan dan seluruh keluarga besar Pemkot Parepare, selamat datang di Kota Pahlawan. Meski wilayah kita kaya, tapi kami selalu harus memaknai dengan kaya ide, kaya pemikiran, kaya jaringan dan tentu kaya persaudaraan,” kata mantan Menteri Sosial itu.
Secara khusus dia memuji kepemimpinan Taufan Pawe sebagai Wali Kota Parepare yang telah berjalan dua periode. Khofifah menilai perkembangan Kota Parepare kini seperti Negara Singapura.
“Saya melihat Kota Parepare kini seperti Singapura. Kalau kita lihat kemajuan dunia ada di Singapura, kalau kita mau melihat kemajuan di Indonesia Timur itu ada di Kota Parepare,” ungkapnya.
Sementara Wali Kota Parepare, Taufan Pawe mengapresiasi sambutan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa terhadap jajaran Pemkot Parepare.
“Alhamdulilah, Ini suatu kehormatan besar bagi kami, mendapat tempat pelatihan dan diberikan pencerahan langsung oleh Ibu Gubernur Khofifah. Ini kesempatan bagus bagi jajaran kami dalam meningkatkan kualitas,” ujar Taufan Pawe.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel ini mengungkapkan, empat hari ke depan, merupakan momentum sembilan tahun masa pengabdiannya sebagai Wali Kota Parepare. Dalam masa itu, dia telah mengoleksi 224 penghargaan.
“Era sekarang ini untuk mendapat pengakuan apalagi mendapat reward tentu dengan prestasi-prestasi yang meyakinkan dan bisa dipersembahkan untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Dia mengemukakan, manfaat yang bisa dicapai pada pelatihan ini adalah pembenahan wawasan. Kalau sudah berwawasan luas, kerja-kerja sebagai abdi aparatur sipil negara diharapkan berintergitas.
“Karena saya berpendapat, tidak akan mungkin datang predikat dan penilaian berintegritas kalau kita tidak punya kapasitas. Ini yang harus dipahami dulu. Integritas itu tidak turunnya dari langit. Ada sebuah proses yang harus kita lalui,” tandas Taufan Pawe. (*)